Financial Planning Ibu Rumah Tangga Biasa #2

12:36:00 PM


Saya yakin awal bulan selalu menjadi hari-hari bahagia untuk ibu-ibu rumahan seperti saya, awal bulan berarti masa paceklik berakhir, walaupun beberapa hari kemudian mulai lirik-lirik kalender lagi, ngitung tanggal satu tinggal berapa hari. 😂. Ada yang senasib? ayo tos dulu.

Ngomongi financial planning, tiga pekan yang lalu pas malam minggu, saya main ke rumah tetangga saya yang kerja di telkomsel, awalnya ngobrolin blog lama-lama ngomongin duit. Sangking semangatnya, saya baru pamit pulang jam setengah 12 malam. 

Jadi tetangga saya itu di kantornya dijuluki ratu investasi, dia sempat nunjukin buku rekeningnya yang segambreng, banyak banget, saya hampir kejungkal dari kursi pas lihat tumpukannya. 😂  Dalam obrolan kami, dia cerita tentang financial planning yang dibuat, tentang rekeningnya yang banyak walaupun isinya dikit-dikit, dia juga sempat nunjukin catatan pengeluaran rutin. Ada rekening khusus untuk perawatan mobil, untuk ganti gadget beberapa tahun kemudian, dana kesehatan, dana keperluan dadakan, termaksud investasi emas dan macem-macemnya. Keren ya. Saya tuh nggak pernah kepikiran nyiapin dana khusus untuk ganti gadget, padahal kan kalau ada tabungan biar dikit akan sangat membantu jika sewaktu-waktu harus diganti. Saya mendengarkan cerita tetangga saya dengan mata berbinar. Keren.

Setelah obrolan kami, saya sempat kepikiran, tetangga saya itu punya gaji banyak yang bisa dia atur sedemikian rupa dengan pos-pos yang banyak, sampai ganti gadget pun ada alokasi dananya, nah saya, haha. Rasanya percuma saja saya ngatur sampai botak juga pasti uangnya gitu-gitu aja. Untung sebelum putus asa, saya ingat lagi kisah-kisah mereka yang bisa berhaji setelah puluhan tahun nabung, nabungnya ada yang receh-receh dan dikumpulin di kolong tempat tidur. Saya yakini, bisa terkumpul banyak dan bisa ke tanah suci nggak lain karena kesungguhan mereka dan tentunya ada 'financial planning' yang jelas, yaitu mau ke tanah suci, caranya ya nabung, caranya ya tahan diri untuk nggak jajan. Sesederhana itu.

Hal ini jadi motivasi tersendiri untuk saya, untuk mengatur keuangan rumah tangga dan penghasilan saya dari jualan online sebaik mungkin dan disiplin. Pikiran mengenai banyak sedikitnya alhamdulillah udah nggak jadi soal karena uang yang banyak kalau nggak diatur baik-baik pasti deh ujung-unjungnya merasa kurang juga. Sekarang saya merasa tertantang mengatur keuangan rumah tangga agar bisa sesuai rencana.

Sejujurnya, saya kadang kepikiran coba dulu waktu masih kerja saya bisa ngatur penghasilan saya seperti sekarang, pasti tabungan saya udah banyak. Dulu tuh bawaannya pengen jajan ini itu, laper mata. Alhamdulillah, menjadi ibu rumah tangga membawa saya pada fase banyak belajar salah satunya, belajar mengatur keuangan.

Pada postingan kali ini saya cerita dikit tentang pengaturan uang belanja harian yang baru saya praktekan. Sebenarnya cuma tempat uangnya aja yang ganti sih, tapi ngaruh banget.

Nah lalu gimana cara ngatur uang belanja harian biar sesuai rencana?

Harus Sabar. Karena kalau nggak sabar pasti niatnya selalu melenceng, niat beli sunlight pas pulang bawa buavita. Niat beli telor pas pulang bawa kacang telor. 😂

Khusus untuk belanja harian, saya pernah menggunakan sistem amplop yang saya bagi-bagi perhari tapi seiring waktu amplopnya lecek jadi saya pakai dompet. Pas pake dompet uangnya suka campur-campur. Akhirnya saya pake map plastik kecil yang di dalamnya ada banyak sekat. Alhamdulillah, ini membantu saya untuk disiplin dalam pengeluaran harian. Tinggal diatur-atur dan dialokasikan uang untuk belanja tiap harinya. Salah satu kelebihan pake map uangnya bisa kelihatan tanpa harus buka amplop satu-satu. Map yang saya pakai seperti foto di atas ya.

Misalnya saya udah atur, setiap hari uang belanja keluarga sebesar 20 ribu rupiah, harus disiplin, kalaupun pengeluaran pada hari berjalan lebih dari 20 ribu, besoknya harus ngimbangin. Begitupun sebaliknya saat pengeluaran kurang dari 20 ribu artinya ada dana cadangan.

Saya juga punya celengan ini saya isi rutin 5000 perhari. Biasanya akan saya isi lebih saat uang belanja harian nggak kepake semua. Kemarin saya sempat syok, celengan saya diisi air sama anak saya. 😂😂😂  Maksudnya biar cepat penuh kali ya. 5000 perhari kalau istiqomah dipenghujung tahun udah ngumpul 1,8 juta.

Sejauh ini financial planing untuk saya bukan hanya soal mengatur keuangan, lebih dari itu financial planning dengan keuangan yang 'terbatas'  mengajarkan saya bagaimana mengendalikan keinginan dan tahu apa yang benar-benar saya butuhkan dalam kehidupan saya. Dua hal ini sangat penting menurut saya apalagi di masa sekarang ini tuntutan gaya hidup untuk bisa gaya luar biasa hebatnya. Tuntutan ini itu ada banyak padahal setelah dipilah ternyata tuntutan itu nggak semuanya kita butuhkan dan harus kita punya. Ayo hemat! 

:)

You Might Also Like

2 comments

  1. Infonya menarik banget, thanks. Oiya, sebenarnya ibu rumah tangga juga bisa loh dapat penghasilan tambahan dengan cara mudah. Caranya lewat P2P Lending. Lebih lengkapnya bisa cek di sini: p2p lending untuk ibu rumah tangga

    ReplyDelete

I'm Proud Member Of