Hal yang menggelisahkan part 6

7:39:00 PM

Saat membuat tulisan ini, saya terkenang kisah Khalīfah `Utsmān Ibn `Affān Radhiyallahu anhu, dikisahkan bahwa jika beliau berdiri di daerah kuburan maka beliau menangis hingga basah jenggot beliau. Ada yang bertanya, “Disebutkan Surga dan Neraka namun Anda tidak menangis, maka mengapa Anda menangis karena kuburan ini?” `Utsmān menjawab, “Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallāllāhu `alaihi wa sallam bersabda,“Sungguh, kubur merupakan tempat pertama dari akhirat. Jika seseorang selamat darinya, maka yang berikutnya akan lebih mudah. Namun, jika ia tidak selamat, maka yang berikutnya akan lebih keras lagi. `Utsmān melanjutkan, “Rasulullah shallāllāhu `alaihi wa sallam juga bersabda,“Tidaklah aku melihat suatu pemandangan pun (di dunia) melainkan kuburan lebih buruk darinya.” (Riwayat at-Tirmidzi )

Bagian menguburkan jenazah adalah bagian paling ter wow menurut saya, karena jujur saja, dari semua prosesi pengurusan jenazah, bagian inilah yang paling saya takutkan, jangankan saya yang dimasukan ke dalam kuburan itu, melihat orang lain saja, saya sudah tidak sanggup. Sebenarnya, tulisan ini sungguh terlambat untuk saya, harusnya saya bisa menulis ini dari setahun atau dua tahun yang lalu, agar setidaknya saya bisa memahami betul bahwa memang kematian adalah pemutus segala nikmat yang sedang saya kejar-kejar sekarang ini. Saya mengutuki diri saya sendiri yang sering lupa, lupa kalau-kalau kematian itu bisa datang kapan saja. 

Semoga setelah membuat tulisan ini saya tidak lagi gampang lupa. Ya Allah tolonglah hamba-Mu yang pelupa ini. Aamiin.


Setelah mengkafani jenazah, selanjutnya dalam pengurusan jenazah adalah mengantarkan dan menguburkan jenazah. Point ini tidak kalah penting dari penjelasan sebelumnya, mengilmuinya adalah sesuatu yang harusnya mesti untuk setiap muslim karena keadaan dilapangan banyak kita jumpai kesalahan, point-point tata cara mengantarkan dan menguburkan jenazah sudah saya ketikan di bawah ini, selamat membaca :)

Pertama, dianjurkan memikul jenazah dari empat sisi di atas pundak.

Kedua, disunnahkan membawa jenazah membawa jenazah dengan segera, tanpa berlebihan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah "Cepatlah kalian ketika membawa jenazah" ( Muttafaq 'alaih)

Ketiga, pengiring jenazah boleh berjalan di depannya, di belakannya, di samping kanannya, atau di samping kirinya.Ketujuh,

Keempat,orang yang mengiringi jenazah dimakruhkan untuk duduk sebelum jenazah diletakkan di tanah.

Kelima, dimakruhkan menguburkan jenazah pada tiga waktu di mana Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang menguburkan jenazah pada waktu-waktu tersebut.

Ketiga waktu tersebut ada dalam hadists 'Uqbah bin 'Amir radhiyallahu anhu, ia berkata, " Ada tiga waktu dimana Rasulullah melarang kami menshalatkan dan menguburkan jenazah pada waktu-waktu tersebut : (1) Ketika matahari terbit hingga meninggi (2) ketika matahari tepat diatas kepala hingga tergelincir (3) Ketika matahari mulai turun untuk tenggelam.

Keenam, dibolehkan menguburkan jenazah pada malam atau siang hari, tergantung mana yang mudah, kecuali pada tiga waktu di di larang tadi.

disunnahkan menutupi liang kubur jenazah wanita ketika memasukan ke dalamnya, agar lebih menutup kehormatannya. # Agama kita benar-benar menghormati perempuan..

Kedelapan, Disunnahkan memasukan jenazah ke dalam kubur dari arah posisi kaki jenazah dalam kuburan (posisis jenazah dalam kuburan adalah sedemikian rupa sehingga apabila dibaringkan ke kanan dengan lambung kanan menyentuh tanah, maka jenazah menghadap kiblat). Kemudian jenazah diturunkan perlahan. Jika point kedelapan ini tidak memungkinkan maka jenazah dimasuka dari arah kiblat.

Kesembilan, lahad lebih utama dari syaqq. Dalilnya "Lahad itu bagi kita, sedangkan syaqq untuk selain kita" ( HR. Abu dawud). 

Kesepuluh, Lahad artinya liang kubur yang dasarnya dibuat lagi lubang berbentuk lorong sepanjang kuburan dari sisi arah kiblat. Di lorong itulah jenazah diletakan.

Kesebelas, syaqq adalah lubang kubur di dasarnya dibuat lagi lubang berbentuk parit memanjang di tengah kubur. 

Disunnahkan untuk menggali kuburan cukup dalam agar aman dari binatang buas dan baunya tidak tercium keluar.

Keduabelas, orang yang meemasukan jenazah ke dalam kubur, di sunnahkan membaca: 'Bismillah wa 'alaa sunnati rasulillah' atau membaca ' Bismillah wa 'alaa millati rasululillah'

Ketigabelas, disunnahkan meletakan jenazah didalam kubur dengan posisi berbaring ke arah kanan, di atas bagian lambung kanan jenazah dan menghadap kiblat.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam, 'Ka'bah adalah kiblat kalian baik disaat kalian hidup maupun setelah mati' (HR. Al Baihaqi)

Tidak perlu meletakan bantal dari batu bata atau batu dibawah kepalanya karena hal ini tidak memiliki dasar. Wajahnya pun tidak perlu dibuka, kecuali jenazah dalam keadaan ihram, sebagaimana telah diterangkan. Kemudian lubang lahad itu ditutup dengan batu batu. Lalu dikubur dengan tanah.

Bersambung..

Bagian menguburkan jenazah ini masih ada beberapa point lagi. Insyaallah akan kita lanjutkan setelah saya balik dari kampung. Saya musti ke bandara sekarang, Oh iya, untuk siapa saja yang membaca tulisan ini, saya titip do'a untuk kesembuhan bapak saya. Jazakallahu khairan. Maaf ya kalau ketikannya ada yang salah-salah, lagi buru-buru soalnya :)

Salam, 

Sumber: Tata cara mengurus jenazah karya Syaikh Abdullah nin Abdurrahma al Jibrin.

7 September 2013
.

You Might Also Like

5 comments

  1. lanjut ngaji ttg jenazah...
    semoga bapak nya kak rahma cepet sembuh ya.. syafakalloh,

    ReplyDelete
  2. semoga lekas sembuh ayahnya..
    sabar..sabar..sabar..!!!

    ReplyDelete
  3. la baksa thohurun insyaAllah...

    ReplyDelete
  4. aku kudu copi yang part 1 ketinggalan belum baca hehe..
    syukron ukht

    ReplyDelete
  5. mudah2an selalu di berikan kesabaran

    ReplyDelete

I'm Proud Member Of