Ramadhan: Adab membaca Al-Qur’an
1:53:00 PM
Bismillah. Al-Qur’an adalah tali Allah yang
kokoh , jalan-Nya yang lurus, dzikir yang penuh berkah, dan cahaya yang nyata.
Allah benar-benar berbicara dalam Al-Qur’an , secara hakikat sesuai dengan
sifat yang layak dengan kemuliaan dan keagungan-Nya, lalu disampaikan kepada
jibril yang terpercaya, kemudian diturunkan ke dalam hati Muhammad shallallahu
alaihi wa sallam, agar beliau member peringatan yang jelas. Allah telah
mensifati Al-Qur’an dengan berbagai
sifat yang mulia supaya kita mengagunkan dan menghormatinya.
Allah berfirman..
“(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil).” (QS. Al-Baqarah:185)
.
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharany” (QS. Al-Hijr: 9)
Sesungguhnya
Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi
khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi
mereka ada pahala yang besar” (QS. Al-Isra:9)
Maka
Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran. Sesungguhnya sumpah
itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui. Sesungguhnya Al-Quran ini
adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak
menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. Diturunkan dari Rabbil
'alamiin. “(QS. Al-Waqiah:75-80)
Sifat-sifat mulia
dari Al-Qur’an masih banyak lagi, baik yang telah disebutkan di atas maupun
yang belum, hal ini menunjukan kebesaran Al-Qur’an itu sendiri dan
memberitahukan kewajiban para hamba untuk mengagungkan serta menjaganya, yaitu
dengan tidak bermain-main ketika membacanya.
Di antara
adab-adab membaca Al – Qur’an adalah:
- Mengikhlaskan niat hanya kepada Allah karena membacanya termaksud salah satu bentuk ibadah yang agung.
- Al Qur’an dibaca dengan sepenuh hati, mentadaburi makna-maknanya dengan hati yang khusyu’ seolah-olah di ajak berbicara oleh Allah.
- Tidak dibaca di tempat-tempat yang kotor dan bising
- Meminta perlindungan kepada Allah “Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk” (QS. An-Nahl: 98)
- Memperindah suara
- Membaca Al-Qur’an dengan tartil. Slow but sure, pelan tapi ngerti :)
- Melakukan sujud tilawah saat selesai membaca ayat sajdah
Inilah sebagian
dari adab membaca Al-Qur’an, semoga kita dimudahkan untuk mengamalkannya. Ingat,
Adab adalah penyempurna nilai.
Sumber bacaan: Majelis Bulan Ramadhan Karya
Syaikh Muhammad Shalih Al-‘Utsaimin
3 Sya’ban 1434 H
3 Sya’ban 1434 H
1 comments
makasih ilmunya (lagi)
ReplyDelete