Tiap Anak Punya Pesonanya Sendiri

7:29:00 AM


Saya percaya setiap anak punya pesonanya sendiri. Hal ini menjadi salah satu bekal yang saya bawa-bawa dalam menjalankan peran sebagai ibu. Seorang teman pernah bertanya sama saya, apa pernah saya merasa 'bukan ibu yang baik' saat mendapati ternyata teori dan praktek kadang jauh-jauhan, maunya jadi ibu peri pada prakteknya sering jadi ibu tiri. Hahaha. 

Jawaban saya, pernah dong. Tapi perasaan mengganggu seperti ini tidak lantas menyurutkan semangat untuk belajar, justru menjadi energi tersendiri untuk lebih banyak belajar lagi. Nggak kebayang andai perasaan bisa, perasaan sempurna, perasaan paling tahu bercokol di benak seorang ibu, mungkin keinginan untuk belajar tidak akan lagi sama bertenaganya saat masih merasa 'saya belum jadi ibu yang baik' jadi saya harus banyak belajar lagi. 

Semalam tadi saya membaca buku 'Anti Panik Mengasuh Bayi 0-3 Tahun'. Buku ini saya beli beberapa bulan lalu, saya baca sedikit-sedikit sesuai kebutuhan. Tadi malam saya membacanya sampai tuntas, tuntas sampai halaman 392, tamat. Saya sengaja mematikan laptop dan handphone agar bisa fokus membaca, hasilnya saya merasa sudah lama tidak seperti ini, membaca untuk berubah lebih baik. 

Ngomongin anak dengan segala pesonanya, saya termaksud yang antuasias dan gampang terharu. Mungkin rasa ini nggak akan sama andai saya dulu tidak dikasih kesempatan Allah untuk merasakan duka kehilangan anak. Perasaan duka yang dulu saya rasakan berganti begitu saja dengan kehadiran Ruwaid, ya, nggak ada duka yang abadi selama kita masih di dunia! Perasaan senang dan sedih dipergilirkan.

Balik ke cerita bocah, empat hari yang lalu Ruwaid genap berusia 15 bulan. Alhamdulillah, dia sehat-sehat dan bikin bahagia. Perkembangannya normal, Still strugling untuk bisa jalan. Jika berkaca pada ibu dan anak-anak lain, Ruwaid terbilang lambat dalam hal ini, jangan tanya berapa banyak masukan yang saya terima untuk menstimulus agar bisa cepat jalan. Ada beberapa juga yang nggak sungkan membandingkan Ruwaid dengan anaknya yang di umur sembilan bulan sudah bisa lari. 

Apakah saya galau? tentu tidak! Karena saya percaya tiap anak punya pesonanya sendiri. Justru saya menikmati momen Ruwaid jatuh bangun belajar jalan, saya juga jadi punya kesempatan lebih banyak untuk banyak menggendongnya. 

Tiap anak punya pesonanya sendiri, saat mendapati ia kurang disatu bagian tidak seharusnya membuat ibu galau,  justru saat ibu galau harusnya ibu bertanya kepada dirinya jangan-jangan selama ini ia menjadikan anaknya bahan perlombaan dengan ibu-ibu lain, ingin merasa lebih wah. Siapa sih yang nggak senang, yang nggak mau anaknya lebih unggul, tapi kadang kenyataan nggak sejalan dengan kenyataan. Setiap anak punya pesonanya sendiri, mungkin kurus tapi lincah, mungkin gampang sakit tapi sabar, mungkin malas makan tapi kreatif, mungkin gampang tantrum tapi suka berbagi, mungkin nggak secaem anak lain tapi anaknya pintar bikin ibunya bahagia, dan segala kemungkinan baik lainnya.

Memasuki usia 15 bulan, Ruwaid memang belum bisa jalan tapi doi bisa dorong galon penuh meeen. HAHAHA. Dia juga sudah pintar berbagi dengan saya, saat makan sudah bisa menyuapkan makanannya saat saya pura-pura minta, dan banyak kebahagian-kebahagian lain yang  ia datangkan ke hati saya.

Tiap anak punya pesonanya sendiri, di samping anak yang bahagia, ada ibu yang gampang bahagia dengan pencapaian anaknya sesederhana apapun itu. Gimana menurut teman-teman?

Thank You sudah membaca tulisan ini! :)

You Might Also Like

0 comments

I'm Proud Member Of