Menolong agama Allah itu (Akhirnya) tentang kemauan

12:45:00 PM

Beliau ibu rumah tangga, memiliki seratus orang lebih anak asuh dari berbagai daerah konflik, dan juga seorang da’iyah. :)

--------

Jum’at lalu untuk ke dua kalinya tempat saya bekerja mengundang beliau untuk mengisi kajian jum’at. Awal kali mendengar beliau mengisi kajian saya langsung jatuh hati, hati saya semakin jatuh lagi saat mendengar bahwa beliau adalah ibu rumah tangga, sehari-hari di rumah saja.

Ada banyak hal yang saya dapat dari ceramah beliau, saya sangat terkesan dengan satu bagian bahwa setiap kita bisa menjadi da’i-da’iyah tanpa harus berdiri di mimbar atau bergelar ustadz-ustadzah, mengajak orang untuk ikut kajian adalah dakwah, mengajak kepada Allah.

Dan tahukah kita bahwa profesi paling mulia itu adalah menyampaikan agama Allah. Menjadi penolong-penolong agama Allah.


Penolong agama Allah?


Ingatan saya langsung melayang pada tarbyah yang sudah setahunan ini tidak saya rutinkan. Dalam majelis tarbyah semangat menjadi penolong agama Allah begitu berapi, setiap pekannya semangat itu selalu dibuat menyala, dan menyala. Dan seiring waktu keinginan untuk menyampaikan kebaikan itu bertemu rasa malu. Malu karena merasa diri tidak pantas. Ketidak pantasan bertemu dengan kurangnya ilmu, dan juga kesibukan. Jadilah seperti sekarang tidak melakukan apa-apa untuk agama Allah.

--------

Setelah kajian jum’at pekan lalu, saya mendengar ceramah ustadz syafik basalamah yang berjudul 1001 cara menolong agama Allah, masyaallah, semakin merasa butiran debu diri ini saat mendengar kisah perjuangan sahabat Rasulullah dalam menolong agama Allah, perjuangan mereka tidak hanya terlisankan namun darah, jiwa, dan juga harta mereka sertakan, mereka relakan untuk agama Allah. :’(

--------

Mungkin ada yang seperti saya, yang sudah keder duluan saat ingin menyampaikan kebaikan, selain takut dibilang sok alim, kalau ngomong juga belibet.

Lalu...

Bagaimana caranya menolong agama Allah ini?

Sampaikan walau hanya satu ayat.

“Menjadi ustad harus berilmu, tapi menyampaikan, saat kita menyampaikan kebaikan yang kita dengar maka itu sudah termaksud dakwah

Ustadz mengatakan bahwa ada seseorang yang mengetahui keutamaan membaca subhanallahu wabihamdih, ia menyampaikan apa yang ia ketahui ini disetiap kondisi.
Sampai pada suatu hari ia pingsan dan harus dibawa ke dokter, dan masyaallah saat sadar hal itu menjadi hal pertama yang ia sampaikan kepada dokter, kemudian ia menghembuskan nafas terakhirnya. Masyaallah

Ustadz juga menuturkan bahwa hal seperti saya rasakan tidak harus menjadi kendala, menolong agama Allah bisa lewat tulisan, jika tidak bisa menulis, bisa dengan membeli buku. Ustadz menceritakan bahwa beliau pernah bertemu orang tua di tanah suci yang selalu membawa dzikir pagi petang disetiap perjalanannya kemudian ia bagikan kepada jamaah haji dan umrah.

Atau bisa juga dengan menempel stiker. Di arab sana ada spot tertentu yang tempeli stiker yang berbunyi, “isilah waktu menunggumu dengan istigfar” jadilah yang sedang menunggu langsung beristigfar. :)

Sarana untuk menyampaikan agama Allah juga erat kaitannya dengan profesi, kisah lainnya seorang supir taksi yang menyetel murotal di dalam taksinya yang juga menyiapkan buku-buku islami, sampai pada suatu hari ada seorang wanita kritstiani yang tersentuh hatinya saat mendengar ayat-ayat yang ia putar, dan wanita itupun masuk islam atas wasilah si supir taksi.

Cerita lainnya lagi.. di arab sana, ada seorang anak muda yang memutar musik sambil menggoyang-goyangkan kepala di pinggir jalan, seorang syaikh melihatnya tanpa berkata apa-apa, kemudian syaikh tersebut memberikan kaset. Berselang berapa tahun kemudian, syaikh menghadiri kajian yang di isi oleh anak muda, syaikh tertarik dengan ceramah anak muda tersebut, beliau ingin mengundangnya mengisi ceramah ditempat ia bekerja. Setelah kajian selesai syaikh mendekati si anak muda, dan...anak muda itu langsung memeluk syaikh, “wahai syaikh apakah engkau tidak mengingatku, aku pemuda yang dulu engkau beri kaset”

Allah memberi hidayah pada siapa yang Ia kehendaki!

Di antara dakwah yang paling penting adalah dengan akhlak. Kalau nggak bisa ngomong, nggak punya duit untuk membatu dakwah, juga nggak punya waktu, maka bantu dakwah dengan akhlak kita.

Apa saja bisa kita lakukan untuk menolong agama Allah, sekecil apapun itu, tidak ada yang sia-sia di sisi Allah.

-------

Wahai diri maukah engkau menjadi salah satu dari penolong-penolong agama Allah, walau hanya menyampaikan satu ayat saja? 
 

Dan akhirnya semua berpulang pada kemauan, di zaman sekarang media begitu memudahkan kita untuk menyebar dan menyampaikan kebaikan.  Maka carilah akhirat dengan apa yang Allah berikan kepadamu.

-------
Ceramahnya bisa disimak di link ini: 1001 cara menolong agama Allah
Gambar dari sini

10 Desember 2015


You Might Also Like

0 comments

I'm Proud Member Of