Akhwat Zaman Old

8:54:00 AM


Sejujurnya tulisan ini dalam rangka refleksi diri setelah semalam tadi saya baca komentar pada postingan salah seorang teman saya di media sosial, dia seorang akhwat, saya kenal dia dengan baik. Jadi disalah satu postingannya ada yang komentar dengan tanya "ini benaran kamu yang nulis statusnya?". Yang nanya pasti merasa heran kok dia isi statusnya begitu, jangan-jangan fbnya di hack. Tanya itu selain merupakan bentuk keheranan merupakan bentuk prasangka baik menurut saya.

Karena tanya itu juga saya kepikiran masa-masa pertama kali berkenalan dengan kata akhwat, yang sempat saya kira nama orang. hehe. Masyaallah, betapa dulu hati bisa berguncang hanya karena lambaian jilbabnya. 

Saya mulai akrab dengan istilah akhwat saat diikutkan jadi pengurus lembaga dakwah kampus di tempat saya belajar. Akhwat yang memesona lahir batin itu saya temukan di sana, dulu ada seorang akhwat yang saya kagumi jari jemarinya yang lentik dengan kulit seperti transparan. 

Pagi tadi setelah shubuh saya iseng-iseng nanya suami saya, kalau saya bilang akhwat zaman old, apa yang akan dia ingat pertama kali?

Pemalu! jawab suami saya. Pakaiannya nya juga sederhana. 

Lalu saya coba mengingat-ngingat kenangan saya tentang akhwat-akhwat zaman old yang keshalihannya masih melekat manis diingatan saya.

1. Sederhana

Sama seperti suami saya, yang saya kenang dari akhwat zaman old adalah pakaian yang sederhana. Tapi entah mengapa itu yang membuat mereka spesial dan cantik. Padahal jilbabnya sederhana, polos, warnanya nggak ngejreng, nggak pakai renda atau bordir. Pesonanya tuh kayak nggak dibuat-buat.

2. Pemalu

Banget. Saya sering dibuang tengsin sama perangai mereka yang pemalu, ada beberapa yang akhwat yang agak maskulin tapi tetap aja pemalu.

3. Menundukan pandangan

Saya masih ingat beberapa teman yang kalau jalan tuh suka nunduk-nunduk, kalau ngomong nggak berani natap lama-lama. Sekarang berasa banget nundukin pandangan susah banget, nggak perlu main ke luar rumah, jendela kecil bernama hp bisa membawa kita melihat apa saja.

4. Misterius

Mungkin karena nggak terlalu rame jadi bikin penasaran, apalagi dulu belum ada medsos. Masyaallah, katanya wanita muslimah harusnya seperti itu, mereka tidak suka dikenali dan tidak memperkenalkan diri. Mungkin ini alasan sebagian besar ustadz istrinya nggak terekspos kali ya. 

5. Militan

Akhwat militan dalam urusan dakwah, mereka memilih dakwah di dunia nyata. 

6. Rajin ikut kajian

Setiap kali datang kajian ketemunya dia lagi, dia lagi, dia akrab banget sama majelis ilmu.

7. Ukhuwahnya berasa banget.

Beberapa hari yang lalu pas beli air galon saya ketemu akhwat jilbab besar, ia mengucapkan salam saat kami berpapasan kemudian ia berlalu.

Beberapa detik saya sempat diam, kayaknya udah lama banget nggak nemuin momen-momen seperti ini, dimana mengucapkan salam dan salaman saat bertemu dengan akhwat jadi sunnah yang mau sekali di amalkan.

Dulu waktu di kampus saya mengenal akhwat yang tiap kali masuk mushola ia salami semua akhwat yang ada di situ. Masyaallah.

8. Gagap Make up

Saya yakin akhwat jaman old pasti banyak yang nggak bisa pake eye liner, nah apalagi bulu mata palsu.😅


***

Delapan hal ini yang paling berkesan di hati saya tentang akhwat zaman old. Saya bukannya mau ngebandingin sama akhwat jaman now, tapi kita yang memilih mau seperti apa. Iya kan?

Eh kamu akhwat zaman mana?

sumber gambar: pinterest

You Might Also Like

2 comments

  1. Masya Allah, kesimpulannya akhwat zaman old adalah yang masih memegang teguh sifat malu pada fitrahnya sebagai seorang perempuan ya teh.

    ReplyDelete

I'm Proud Member Of