5 Kebiasaan 'Kecil' yang Bisa Membuat Harimu Produktif
9:14:00 AM
Berbagi pengalaman selama menjadi ibu yang seharian nongkrong di rumah saja kadang rasanya terlalu terburu-buru, siapalah saya ini, si ibu baru yang gampang sekali galau. Tapi semakin saya sering menulis panjang kali galau, ternyata berada di rumah tantangannya banyak dan menuntut saya untuk banyak belajar. Salah satu yang membuat saya sering tersenyum sendiri, menjadi ibu yang seharian di rumah membuat saya bisa berbahagia untuk hal kecil-kecil yang sebelumnya saya anggap biasa saja.
Salah satu contohnya adalah berjalan kaki dipagi atau sore hari. Hal yang sebenarnya sederhana banget tapi kok bikin senang ya. Saya juga mendapati bahwa bahagia benar-benar adalah pilihan, ya, saya akui berada di rumah saja seharian kadang begitu menjenuhkan, tapi saat saya memilih untuk bahagia maka mood saya kembali baik. Dan kita sepakati bersama bahwa bahagia bermula dari rasa syukur. Makanya kalau mood mulai swing-swing saya langsung liat gambar-gambar saudara kita di Rohingya. Melihat mereka membuat segala kejenuhan dan masalah yang saya rasakan menjadi butiran debu, tidak ada apa-apanya.
Ngomongin kebiasaan, pernah nggak menghitung-hitung kebiasaan baik yang ada pada diri sendiri? Jarang kali ya, yang ada ngitungin kebiasaan jelek orang lain.
Jadi sejak bulan lalu saya bolak-balik baca bukunya Stephen Covey yang berjudul '7 Habits Of Hifghly Effective People' dan 'How To Master Your Habits yang tulis Ustadz Felix Siauw, bukunya keren, bikin merenung lagi mau dibawa kemana diri kita, mau begini terus yang begajulan nggak terarah atau mau hidup produktif yang tentunya harus didukung oleh kebiasaan-kebiasaan baik.
Nah siapa sih yang nggak mau punya kebiasaan baik, tentunya kita semua pengen dong punya segambreng kebiasaan baik dan jadi orang yang menyenangkan, tapi paktanya, iya pake P, hehe, kita sering banget mihara kebisaan yang nggak baik, melihat kebiasaan baik bagaikan melihat langit yang jauh tinggi, duh kayaknya susah pisan, gw mah udah takdirnya kayak gini nggak suka baca buku, bawaannya ngantuk, nggak sempat tau, dan banyak alasan lainnya.
Menurut kedua buku yang saya ceritaain diatas, kebiasaan lahir dari pengulangan, nggak ujug-ujug muncul. Jadi kalau kalau sering marah-marah ke suami, itu bisa jadi bukan karena suaminya ngesalin tapi diri sendiri aja yang udah biasa marah-marah, nggak sabaran. Begitu juga dengan kebiasaan lainnya.
Bukunya bagus, dibaca yaa :)
Jadi kesimpulannya apa, kebiasaan baik itu harus dibangun dan diusahakan.
Saya sendiri punya kebiasaan baru yang sedang saya usahakan untuk membuat hari saya produktif. Ini 5 diantaranya.
1. Bangun Lebih pagi
Ibu rumah tangga dengan pekerjaan rumah sepadat kereta api di hari senin pagi, hehe, menuntut banyak hal. Nggak ada tuh istilah nganggur karena di rumah saja, karena sebenarnya di rumah ada banyak kerjaan, bangun lebih pagi membuat mood lebih tenang, dan bisa menyelesaikan semua daily list pelan-pelan. Coba deh bandingin saat bangun kesiangan, maigat, nggak ada yang beres.
2. Menyediakan waktu untuk Membaca buku
Saya percaya bahwa buku bisa mengubah banyak hal dalam diri seseorang, karena hal ini saya selalu kangen bisa punya banyak waktu untuk membaca buku. Namun akhir-akhir ini saya jaraaang banget membaca alasannya karena nggak sempat, sibuk ngurus ini itu di rumah, pas baca buku biasanya anak saya langsung ngambil buku yang saya pegang kemudian dimakanin, hehe, akhirnya bukunya saya simpan, dan banyak alasan lainnya.
Beberapa pekan ini saya kembali membangun kebiasaan membaca, awalnya, saya nggak sengaja ketemu buku 7 habits pas lagi beres-beres rak buku. Buku ini saya beli tahun 2007 dan ntah kenapa kemarin pas saya baca lagi, saya merasa banyak banget hal baik dalam buku ini yang belum saya praktekan. Sedihnya, saya telat tahu hal-hal baik itu karena saya tidak membaca.
Lalu gimana caranya bisa santai baca buku sambil ngelonin anak bayi? hehe.. Caranya, kita harus menyediakan waktu khusus, nggak akan sempat kalau nggak disempatin. Saya sendiri biasanya pas anak tidur atau sebelum tidur malam. Nggak banyak-banyak paling dua tiga halaman tapi senggaknya saya punya good habit yang mudah-mudahan tertular ke anak saya.
3. Menulis Jurnal / Morning Pages / Diary
Hari Ahad kemarin saya ke toko buku membeli buku jurnal baru. Setelah sekian lama nggak nulis di buku harian, saya kembali meruntinkan lagi. Ya semacam morning pages gitu, walaupun nulisnya nggak selalu di pagi hari, tapi saya usahakan untuk rajin menulis walaupun cuma nulis mau masak apa esok hari. Awalnya sempat kepikiran bakalan kaku nih udah jarang banget megang pulpen, jarang nulis banyak-banyak, ternyata salah. Tulisan pertama saya dibuku jurnal langsung tiga halaman, haha, langsung curhat panjang kali lebar.
Rasanya saya seperti mendapat energi baru untuk lebih baik lagi. Membuat hidup saya lebih terencana karena semua saya tulis, bukan hanya itu, ide-ide yang muncul nggak hilang begitu saja. Saya pernah baca kalau menulis buku diary bisa menjadi salah satu sebab yang membuat hati bahagia.
4. Matikan Hand Phone
Pernah merasa kalau si barang kecil ini menyita banyak waktu? membuat kita nggak pandai menikmati hari? dan jadi cuek sama orang disamping kita?
Saya merasa lebih produktif saat mengambil waktu untuk jauh-jauh dari hape. Berasa sekali bisa menghafal satu dua ayat saat nggak pegang hape, baca buku juga lebih awet, karena nggak dikit-dikit lirik hape. Main sama anak juga lebh fokus. Cobe deh...
5. Berdo'a
Point terakhir ini nggak pas ya dibilang kebiasaan kecil, Doa adalah senjata orang-orang beriman. Selama ini saya kebanyakan berdoa hanya di waktu-waktu sholat, itupun doanya kayak udah otomatis dan terburu-buru. Pas Ramadhan kemarin, setiap kali berdoa sebelum berbuka puasa, Saya ngerasain jauh banget bedanya saat kita duduk khusus untuk meminta sama Allah, doanya juga terencana, dan lebih terhayati.
****
Mungkin untuk sebagian orang, produktif itu harus menghasilkan sesuatu yang berwujud benda, dan barangkali inilah yang membuat sebagian IRT merasa minder, di rumah seharian kok kayak nggak ngehasilin apa-apa.
Kalau menurut saya Produktif itu nggak harus selalu berwujud benda. Saat bisa melewati hari dengan tenang, bisa berbagi meski hanya sebaris kata hikmah, bisa bermain sepenuh hati dengan anak, menambah hafalan al quran walau satu ayat, belajar hal baru, rukun bersama suami, itu sudah bikin hati senang, dan bisa semangat lagi untuk lebih produktif. Produktif berbuah amal. Insyaallaah.
Selamat berhari senin, semoga dari rumahpun kita bisa menularkan banyak kebaikan. Terima kasih ya sudah membaca tulisan ini.
:)
1 comments
no.4. sering banget saya lakukan mbak, untuk self healing :)
ReplyDelete