Bismillahirrahmanirrahim.. Alhamdulillah its Friday, rasanya waktu seperti berlari-lari saja, tidak terasa syawal sudah mendekati penghujungnya, padahal wangi ramadhan belum hilang seluruhnya. Saya mulai paham mengapa memanfaatkan waktu menjadi tolak ukur keberuntungan seorang hamba, hal ini tidak lain karena karakteristik waktu itu sendiri, pergi tanpa pamitan, tidak bisa diulang, dan tidak bisa ditahan-tahan. Si waktu barangkali tidak akan berarti apa-apa jika tak berkenaan dengan...
Dan cukuplah kematian itu sebagai nasehat, mungkin karena ketakutan jadinya terbawa-bawa mimpi, mati dalam mimpi. Untung hanya mimpi. Jika diresapi betul harusnya nasehat kematian bisa menghalagi saya ini dari perangai suka enak-enakan bermaksiat. Tapi itu lagi, saya sering lupa. Masih lanjutan cerita sebelumnya, tentang pengurusan jenazah. Kemarin, setelah membuat postingan pengurusan jenazah, ibu-ibu di ruangan membagi cerita tentang bapak-bapak di ruangan sebelah. Jadi...
Sudah lama saya berencana untuk bercerita tentang hal yang menggelisahkan ini, sangking lamanya, saya sampai lupa, baru teringat lagi semalam saat saya melihat-lihat isi rak buku. Beberapa tahun yang lalu, karena gelisah yang berlebih, saya sampai mendatangi toko buku dan membeli buku yang full membahas hal ini, tapi dasar sayanya yang suka lalai, bukunya belum khatam-khatam juga. Mungkin bukan hanya saya saja yang...
Shubuh tadi saya di hubungi kakak saya, beliau mengabarkan bahwa bapak saya perlahan-lahan kehilangan ingatannya. Mendengar kabar ini saya tidak banyak berkata-kata, saya tahu bahwa sebenarnya saya tidak sabar dan ingin menangis saja. Tapi saya berusaha senormal mungkin, saya tetap berangkat ke tempat kerja seperti biasanya. Dalam perjalanan, saya coba menenangkan diri dengan mengingat-ngingat kenangan baik bersama bapak. Besok tepat tiga belas tahun...
Kemarin malam saya merenung hingga tertidur. Tak terhitung saya berpikir bagaimana agar bisa menjadi orang baik-baik, tak terhitung juga saya memaklumi kesalahan yang kembali terulang padahal sudah saya mintakan maaf. Dua hal ini berulang-ulang hingga saya tak bisa menghitung pengulangannya. Dalam perenungan saya bertemu kekuatiran kalau amalan-amalah di ramadhan yang lalu tidaklah benar-benar terhayati. Hal-hal tidak baik yang dulu ditinggalkan selama ramadhan...