Tahsin
8:12:00 PM
Dulu, saya pernah mengaku suka
pada langit. Kemudian, rasa suka ini
hilang dengan sendirinya. akhir-akhir ini, saya menemukan kesadaran
baru bahwa sebenarnya saya tidak benar-benar menyukai langit. Saya tidak setia
lagi berlama-lama menatap langit, hanya sesekali saja, itupun karena ada misi
penyelamatan cucian. Oke. Ini tidak penting.
Dulu, Saya juga pernah tergila-gila
pada pancing memancing. tapi, ini juga tidak bertahan lama, berakhir setelah
peristiwa naas yang menimpa teman saya. Kail pancingan yang harusnya untuk
memancing ikan malah nyangkut dihidung mancungnya. Ini juga tidak penting.
Dulu, orang-orang yang saya
sukai adalah mereka yang tidak banyak bicara, ada kekaguman tersendiri, tapi,
sekarang ada yang berubah, saya lebih merasa nyaman berada di samping mereka
yang bisa terbuka tentang apa saja, tidak terlalu sungkan, suka berterus
terang dan bisa mengundang tawa. Mulai penting.
Dulu, ada pemikiran sempit yang
bercokol di kepala saya tentang jaim
(Jaga gambar), terkhusus untuk mereka yang mengajarkan kebaikan. Dalam
pemikiran saya, mereka idealnya harus lebih banyak diam, Jaim. Karena saya
termaksud orang yang susah Jaim, olehnya itu mereka yang bisa melakukan perkara
ini berhasil membuat saya kagum. Guru mengaji saya di tempat kerja kemudian
mengubah pemikiran saya ini. Beliau
adalah tipe orang yang bisa mengundang tawa tapi penyampaian ilmunya
tetap bisa diterima. Tidak tau bagaimana ceritanya, saya menemukan
pada diri beliau kejujuran yang bersifat terang-terangan, belajar bersama beliau itu serasa tak berjarak, kesalahan dimaklumi, selalu ada kesempatan untuk mencoba lagi. dan yang paling penting , tawa itu tidak
berlebihan, sederhana, dan membahagiakan
Sedikit cerita, ini suatu
kenikmatan yang pantas saya kabarkan, di tempat kerja saya, setiap jum’atnya
ada program belajar Tahsin, belajar
Ilmu Tajwid. Tak membutuhkan waktu lama untuk melihat kemampuan saya dalam
membaca Al –qur’an. Hasilnya, Ilmu
tajwid saya amburadul, banyak yang tidak tepat. Kesimpulannya, Saya harus
belajar lebih giat lagi.
Di tulisan kali ini saya ingin
berbagi tentang hasil belajar saya selama kurang lebih dua tahun ini (Tidak
terasa sudah dua tahun belajarnya, tapi masih banyakan salahnya )
Kita mulai saja ya..
Pernah dengar Ilmu Tajwid kan ?
Saya baru familiar dengan istilah
tajwid setelah memasuki dunia kampus, telat banget ya, kelamaan Nguras laut.hehe
Kesadaran untuk belajar tajwid
ini muncul setelah saya tahu bahwa salah menempatkan tempat keluar huruf dari Al-Qur’an dapat menyebabkan
pergeseran makna yang jauh. Hadeechh. Alhasil bukannya dapat pahala tapi malah mendulang kesalahan.
Kabar baiknya, ternyata tujuan
belajar Ilmu Tajwid adalah Untuk menghidarkan lisan kita dari kesalahan.
Hukum mempelajari Ilmu Tajwid
adalah Fardhu kifayah sedang hukum mempraktekannya adalah Fardhu ‘ain. Hukum
Fardhu ‘ain disini berkenaan dengan membaca Al-Qur’an yang harus benar. Intinya, belajar Ilmu tajwid itu seperti naik haji, belajar bila mampu, InsyaAllah
Mampu. Optimis.InsyaAllah.
“Bacalah
Al Qur’an itu dengan Tartil “
(QS. Al-Muzzammil: 4)
(QS. Al-Muzzammil: 4)
Ilmu Tajwid secara bahasa adalah
Tahsin atau memperbaiki. Menurut istilah
adalah Membaca Al Qur’an dengan benar sebagaimana bacaan Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam dan para shahabat
radhiyallahu anhu, dengan cara mengeluarkan huruf dari makhrajnya, memenuhi
sifatnya, dan memperhatikan hukum bacaannya.
Makhrajul Huruf adalah tempat
keluarnya huruf-huruf hijaiyah. Dalam melafadzkan huruf hijaiyah seringkali
terjadi kesalahan pengucapan, kesalahan ini terjadi karena berbagai sebab. Oleh
karena itu, dalam pengucapan huruf-huruf Al-qur’an harus kembali kepada lahjah
atau dialek orang arab, karena dengan lahjah merekalah Al Qur’an diturunkan
Bagian mengeluarkan huruf dari makhrajnya bisa menyebabkan urat lidah
terkilir..hehe. nggak ding, bercanda. Belajar makhrajul huruf sebaiknya
dipelajari setelah kita tahu definisi, hukum, keutamaan, dan tujuan belajar
Ilmu tajwid. Urutan belajar ini tidak baku, mungkin beda orang, beda metode. Jadi
begini, banyak manfaatnya jika kita tahu lebih dulu definisi, hukum, keutamaan, dan
tujuan belajar Ilmu tajwid. Dengan mengetahuinya di awal insyaAllah belajarnya lebih bertenaga, agar kita tidak
tersesat dan tahu jalan pulang.
Memenuhi
sifatnya, dibagian ini, saya
belibet banget, banyak yang ketukar-tukar,, tapi tetap optimis. oh iya, sebagai tips tambahan, untuk bagian ini ada
bagusnya sifat-sifat huruf disalin sampai berulang-ulang, insyaAllah, bisa
hafal dengan sendirinya. Selamat mencoba ya.
Memperhatikan
Hukum Bacaan. Nah, sampailah kita, dibagian hukum bacaan. Kuncinya, masih sama, banyak latihan dan
sabar tentunya. Hukum bacaan ada banyak. di antaranya, hukum Nun sukun, Mim
sukun, Idghom, mad, Qolqolah, dan pelajaran lainnya seperti, Tafkhim dan
Tarqiq (Bacaan tebal dan tipis), Istilah-istilah asing, serta pembahasan hukum pada pembuka-pembuka
surat. #saya belajarnya baru sampe sini.
Banyak kan? hebat kalau tidak
bingung. Awal belajar hukum-hukum
bacaan, jujur saya keteteran, sekarang juga masih. Mungkin karena banyak jadi agak rumit menghafalkannya,
namun kembali lagi ke kaidah awal, tidak ada yang tidak mungkin untuk mereka yang
bersungguh-sungguh..
Semangat-semangat!
Semangat-semangat!
Selanjutnya, Keutamaan Membaca
Al Qur’an dengan ilmu tajwid yang benar, Ada buanyak.
Mau tahu?
Di antara keutamaan membaca Al -qur'an adalah :
Mau tahu?
Di antara keutamaan membaca Al -qur'an adalah :
“ Bacalah Al Qur’am , sesungguhnya ia pada
hari kiamat akan datang menolong pembacanya “ (HR.Muslim)
2. Merupakan
Amal terbaik
“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar
Al-Qur’an dan mengajarkannya”
(HR.Bukhari)
(HR.Bukhari)
3. Mendapatkan
derajat yang tinggi
“Orang yang membaca Al Qur’an dengan mahir
akan bersama malaikat yang mulia lagi taat”
( HR. Bukhari Muslim)
( HR. Bukhari Muslim)
4.
Mendapat
sakinah dan Rahmat
“Tidak
berkumpul suatu kaum disalah satu rumah Allah untuk membaca dan mempelajari
kitab Allah kecuali turun atas mereka sakinah dan rahmat , diliputi oleh
malaikat serta Allah sebut dihadapan (malaikat) di sisiNya "
(HR.Muslim)
5.
Mendapatkan
sebaik-baik Anugrah Allah
Rasulullah bersabda dalam hadits Qudsi ,
Allah berfirman “ Barangsiapa yang sibuk dengan Al Qur’an dan dzikir karena
meminta pada-Ku akan Ku beri sebaik-baik pemberian-Ku kepada orang-orang yang
minta , dan kelebihan kalam Allah Subhanahu wa ta’ala atas kalam lain seperti
kelebihan Allah atas makhluknya “
(HR.At-Tirmidzi)
(HR.At-Tirmidzi)
Subhanallah, keutamaannya
banyak sekali. Itu baru sebagian, semoga dengan mengetahui keutamaan ini bisa menambah semangat kita untuk
mempelajar Ilmu tajwid. Sebagai referensi, buku berjudul “Memperbaiki Bacaan Al Qur’an metode Tartil
12 Jam“ yang ditulis oleh Muhammad Izzuddin S.Ag bisa dijadikan pegangan untuk belajar. Bukunya pas mantab, oke punya. Terakhir, kalau bisa belajarnya jangan sendirian, belajar sendiri itu
banyak khilafnya karena tidak ada teman saling mengingatkan.
Salam semangat Tahsin.
10 Mei
2013
6 comments
ukhti..
ReplyDeletesaya juga paling demen blajar tahsin, dan alhamdulillah sekarang saya sudah bisa jadi tenaga pengajar tahsin. :')
waloun masih terus belajar...
wah masyaallah..udah ngajar ya..
Deletesaya masih dikelas murid..hehe.. insyaallah semoga bisa jadi pengajar juga..Aamiin..do'akan ya..
exercise must go on...
ReplyDeletehhee, sama2 belajar kak ^^
fighting!
keep Fighting!
Delete:D
Weiiiii... maaf ya lama nggak maen kesini. baru nyadar pas lihat di kotak moderasi ada komen dr mbak Rahma. ehehehe...
ReplyDeleteHei, Ma. kosongin waktu tgl 2 bulan depan ya. insyaAllah kita ketemuan di istiqlal yuk. saya mau dengar kamu praktekkan tahsinmu disana. ahahahahaha :-D
hahahaha..matimija'..
Deletebermasalah terus ka' di huruf yg ada 'Z' nya , #bisa2nya dulu itu saya di pilih jadi pengajar sains nya MPM..kerumah ku mi nanti sebelum ke Istiqlal , ajarika' mengaji yang benar.