Maling punya cerita
1:23:00 PM
Salah satu trik untuk
mengelabui maling adalah pura-pura tidur. Trik ini tidak hanya untuk mengelabui
maling, bisa dipakai juga saat perang atau menghindari penagih utang. Saya mengenal trik ini sejak masih
berseragam putih merah.
Waktu kuliah dulu,
selain musim kering dan musim hujan, dikenal juga musim maling dan musim
nyeduh.
Musim maling tidak bisa
diprediksi kedatangannya. Muncul tiba-tiba dengan jenis maling yang bervariasi, dari kelas ayam
sampai yang sudah ahli, dari maling jemuran sampai maling barang elektronik. Dari
sekian banyak jenis maling, mungkin maling pompa airlah yang mendapat
kutukan paling banyak.
Musim nyeduh biasanya
datang di akhir bulan. Penghuni kostan mendadak jadi perompah, cari utangan
kiri kanan, dan aktif menyeduh mie instan. Tingkat kemelaratan naik dengan
tajam saat musim nyeduh datang. hehe
Saat musim maling
bertamu, kondisi mendadak tegang. Harusnya siaga satu tapi kenyataannya saya tidak pernah benar-benar siap menghadapi musim maling. Pada Musim maling tiga tahun yang lalu, kamar saya tiga kali menjadi target tapi tak satupun yang
saya sadari. Untuk kasus pertama, saya tahu dari cerita heboh orang-orang di
warung nasi, kata mereka ”Semalam kamar
ketiga di pondok orange hampir kemalingan lewat
jendela”. Saya tidak terlalu mengikuti alur cerita karena sedang fokus
makan. Diakhir cerita, saya baru sadar kalau kamar yang dicerita itu
adalah kamar
saya. waah malam itu saya tidur dengan tenang sekali.
Kasus
kedua, tempat kejadian perkara masih serupa kasus pertama.
Kejadiannya sekitar jam dua malam,
saya dikagetkan oleh suara teriakan yang memanggil-manggil nama saya.
Awalnya, saya pikir ada yang keserupun. Mungkin saja, saya menjadi salah satu
bintang tamu dalam kesurupannya itu. Saya melanjutkan tidur. Tapi,
suara
panggilan itu tak kunjung berhenti. Saya mulai panik. Di akhir cerita,
ternyata, si pemanggil ingin memberikan Informasi kalau di jendela
kamar saya
ada Laki-laki berhelm yang sedang berusaha membuka jendela. Penjaga
kostan layaknya polisi bombay, baru datang setelah kejadian Usai.
Kasus ketiga, untuk
kasus ini, tetangga kostan sibuk mencari
bantuan, ia menghubungi asrama ikhwa yang bersebarangan dengan kostan kami. Ikhwa penjaga masjid pun direpotkannya. Senior di kostan menyiapkan segala
sesuatunya dengan baik, ada rapat
kecil-kecilan untuk mengatur starategis bagaimana menjebak maling. Sangking
seriusnya, beliau sampai membeli
berkilo-kilo cabe. Saya sempat heran, mau diapakan cabe sebanyak itu. Ternyata cabe tersebut ditumbuknya sampe halus, kemudian dicampur air dan
dimasukan ke botol trika. hahaha. katanya untuk menyemprot maling. #Mungkin malingnya punya firasat tentang
semprot menyemprot ini ,dia sudah siap dengan memakai helm. Persiapan
telah matang tapi malingnya tak kunjung datang. ditunggu sampai bermalam-malam, tapi yang tidak datang juga. Mungkin musim maling telah usai. Kami kembali tidur
dengan tenang Rupanya malingnya membaca
situasi, ia datang saat kami lengah. Masih jendela kamar saya
yang menjadi target. Seperti kasus
sebelumnya, saya dalam keadaan tenang dipulau kapuk saat maling beraksi.
Alhamdulillah Malingnya tidak juga berhasil melakukan aksinya. Entah karena
apa, ia meniggalkan sandal dan tidak pernah datang lagi
setelah aksi malam itu.
*****
Setelah tiga tahun berlalu, cerita maling kembali
menghantui. Cerita ini baru ada lagi setelah dua tahun saya hijrah ke Kota ini, Bekasi. Seperti perumahan pada umumnya, Rumah yang satu menempel dengan rumah yang lainnya. Rumah yang saya tinggali
berada di depan jalan utama perumahan. Tidak terlalu banyak aktivitas, selain
penghuni perumahan, ada beberapa penjual yang setiap pagi, siang, sore
menjajakan bermacam-macam jualan, sesekali pengamen ikut meramaikan, terkadang ada juga yang minta sumbangan. Penghuni tetap jalanan itu adalah
anak-anak kecil yang menjadi tetangga kiri-kanan. tetangga kiri -kanan
saya adalah orang Makassar, saya mengenal mereka dengan baik.
Tetangga
kanan saya adalah tipikal yang ramai, heboh dan asyik, memiliki dua anak laki-laki
yang masih kecil dengan tingkat kenakalan yang sudah kronis dan merepotkan. Anak-anak si
tetangga kanan bisa kita dapati disetiap kumbangan air dan tanah, dimana ada
gundukan tanah, maka di situ ada mereka .
Sedang, tetanggga kiri saya adalah tipikal yang tenang-tenang saja.
Beberapa
hari yang lalu, tetangga kanan saya kemasukan maling , sebelumnya , mereka sudah
kecurian mobil. Memang malang tak dapat ditolak, mobil mereka yang terpilih
untuk hilang padahal sudah diamankan di dalam pagar yang tinggi. Padahal lagi, tetangga kiri saya memiliki empat mobil,
sebagian mobilnya dibiarkan nongkrong di jalanan karena sudah tidak muat
digarasi.
Saya
tahu berita kemalingan ini dari tetangga kiri. Terjadilah obrolan, obrolan memanjang dan
melebar. Kata tetangga kiri, maling yang kemarin masuk ke rumah tetangga
kanan memakai modus penjul kopi keliling. Setelah diperiksa ternyata kopinya kadarluasa semua, dihapenya juga ada
pesan masuk yang bunyinya “gimana sudah berhasil ?“
#Sindikat kopi, temannya sindikat mama yang suka minta pulsa..hehe
#Sindikat kopi, temannya sindikat mama yang suka minta pulsa..hehe
Obrolan
ditutup oleh tetangga kiri dengan kata-kata yang maknanya dalem, kata beliau “kita tidak boleh terlalu menautkan hati pada apa-apa yang dititipkan Allah
kepada kita, setelah berusaha menjaga selanjutnya tawakal, Allah lah
sebaik-baik penjaga”
Jangan sampai selama ini kita hanya menambah pengaman pintu, mempertinggi
pagar, bahkan ada yang ekstrim, meminta
perlindungan orang pintar, atau menyiapkan racikan cabe tapi lupa memohon penjagan kepada Allah .
Tetap
Waspada.
16 Mei 2013
2 comments
jdi ingin tertawa ada istilah maling nyeduh... soalnya prnh ngerasain jdi anak kos, bru prtngahan bulan aja udah nyeduh alias cari pnjaman ke kwn.. :D
ReplyDeletemaling bertebaran di mana-mana, kita di tuntut untuk wasdapa. " ya Allah lindungilah kami dari kejelekan -kejelekan makhlukmu "
ReplyDelete