Dicintai Setulus-tulusnya

10:26:00 PM



Setelah Magrib tadi saya ikut tertidur saat ngelonin Ruwaid, baru bangun lagi hampir jam 11. Saya menguatkan diri untuk duduk dan bergegas mengangkat cucian yang belum saya jemur dari pagi. Hampir tiga pekanan saya jadi 'single parent' mengurus Ruwaid sendiri karena suami diklat ke luar kota, rasanya, jangan ditanya, aku lelah. Hahaha. 

Tadi pas nyuci sempat kepikiran, cerita cucian ini kok nggak ada habisnya, haha, udah nyucinya dua baskom gede bertambah lengkap rasanya karena Ruwaid nggak berhenti meraung minta ikut. Ya sudah cuciannya saya tinggalin. Dan baru bersambung lagi jam 11 malam.

Waktu resign setahun yang lalu, saya sempat berpikir bahwa menjadi ibu adalah pengorbanan. Bukan hanya dari sisi karir tapi semua. Setahun belakangan saya terus-terusan berdamai dengan diri saya untuk menerima bahwa menjadi ibu membuat segalanya tidak lagi sama, saya sempat merasa keadaan serba membatasi ruang gerak, ketika ingin melakukan sesuatu pertimbangannya bukan lagi saya bisa atau tidak tapi ada anak yang harus saya utamakan. 

Seiring berjalannya waktu, mendapati anak saya semakin besar, saya merasa seumur hidup tidak pernah seberharga sekarang, begitu dibutuhkan, dan dicintai setulus-setulusnya. Sekarang sering banget dibuat kaget sama Ruwaid, saat saya lagi ngelamun tiba-tiba dia datang memeluk saya dari belakang, saat lagi selonjoran bosan tiba-tiba dia datang tiduran di paha saya, saat saya lagi ngomel-ngomel dia tenang saja nggak peduli. hahaha.

Ya, menjadi ibu membuat saya tidak lagi sama, tapi kesempatan untuk mewujudkan banyak hal saya yakini masih terbuka lebar untuk saya asalkan saya nggak diam, salah satunya adalah menekuni hobi jualan. Kadang kalau lagi ngelamunin cucian, saya menghibur diri saya dengan kata-kata bijak yang pernah saya baca di facebook, sekarang memang tangan-tangan kecilnya membatasi ruang gerak saya, tapi suatu saat nanti saat akan ada  masa dimana nggak ada yang lebih saya harapkan selain do'a-do'anya.

Saya sering nyesal sendiri kalau Ruwaid udah tidur, duh kenapa tadi siang saya nggak temanin Ruwaid main dengan serius, kenapa tadi saya mau banget cepatan tidur. Hei boi.. saya ramal sebulan lagi kamu sudah bisa manjat ke atas meja.

:D

You Might Also Like

0 comments

I'm Proud Member Of