Sebegitu ingin sebegitu tahu diri

1:28:00 PM

Kemarin blog ini berumur dua tahun. Saya membaca lagi catatan yang lalu-lalu. Ya Allah, catatan tahun kemarin lebaynya maksimal ,hehe. Selain lebay banyak juga yang tidak penting, judul sama isi juga banyak yang lari berjauh-jauhan alias enggak nyambung, bakat memang nggak bisa bohong ya kakak.

Berkaitan dengan tulis menulis ini, saya sempat ngeri membayangkan jika di akhirat nanti saya akan akan dituntut oleh apa yang saya tulis. Menulis dengan berkata-kata itu sebelah dua belas, sama-sama berpotensi menjerumuskan pada kesalahan, semakin banyak berkata maka semakin banyak salahnya juga, semakin banyak salahnya maka neraka siap menanti. Begitu juga dengan menulis.

Perasan ngeri ini membuat saya banyak berpikir sebelum menulis. Bukan apa-apa, saya sadar diri betul bahwa tulisan saya banyak yang enggak jelas, hehe,  saya sudah mencoba menulis yang agak ilmiah tapi jadinya malah buntu. Saya coba merangkai kata-kata yang keren ala-ala bloger profesional tapi malah tidak ada tulisan yang jadi. Saat saya mengerahkan tenaga untuk menulis yang bermutu tapi jadinya malah rempong karena dari dalam diri mutu yang saya cari itu tidak saya rasakan. Bagaimana ini, haruskan saya lari ke pantai. Sebegitu ingin untuk menulis yang baik sebegitu tahu diri juga.

Saya linglung memikirkan ini. Jika kelinglungan ini diteruskan, saya sangat yakin blog ini akan segera gulung tikar. Tapi jika saya terus menulis seperti yang kemarin-kemarin koq rasa-rasanya banyak yang ngawur yah, banyak yang tidak penting juga, dan perasaaan ingin di akui itu ada-ada saja. Meski saya tidak cukup ilmu dan penangkal dalam menghadapi kasus ingin di puji, tapi jujur saya akui penilaian orang lain dan diri sendiri menjadi terasa penting. Semakin berharap maka syarat-syarat untuk menjadi baik itu terasa semakin membebani. Adakah manfaat adari coretan-coretan saya?

Setelah memikirkan ini hampir sepekanan akhirnya saya menemukan sumber kebuntuan saya. Semua ini gara-gara ada banyak syarat yang saya tetapkan, yang paling utama adalah niat saya dalam menulis belumlah lurus, masih goyang-goyang. Tentang syarat dalam menulis ini saya rasa betul menjadi kendala, saya tetapkan syarat bahwa saya harus menulis yang baik, bisa dimengerti, disukai banyak orang, dan tidak lebay-lebay. Padahal saya aslinya memang lebay, jadilah tidak ketemu, aslinya lebay kok tulisannya bijaksana. Kan rada-rada palsu. 

Padahal rasa menikmati setiap orang itu beda-beda, selera saya dan kamu tidak mungkin dipaksa menyatu. Bagaimana mungkin saya memaksakan diri menulis sebijak salim A. fillah jika pada kenyataannya ilmu saya tidak sedalam beliau. Pemaksaan inilah yang menjadi sebab mandeknya saya dalam menulis, jadi banyak pertimbangan.
Maka saya serahkan urusan ini langsung kepada Allah saja. Duhai Rabb-ku bantu saya menulis yang baik, bantu saya menulis yang berguna, paling minimal apa yang saya tulis mampu menyadarkan saya yang sering lupa.

6 Januari 2014

















You Might Also Like

5 comments

  1. selamat ulang tahun Blognya :D
    aku juga sering senyum kalau baca tulisan lamaku :)))

    ReplyDelete
  2. meski saya jarang komen, tapi saya tetep suka tulisan kak Rahma kog. :D
    tetaplah menulislah kakak, lebay pun tak masalah, karena kadang saya malah suka yang lebay. Terlihat lebih jujur.

    Dan dari proses menulis, kita bisa melihat kembali perubahan yg telah terjadi di diri masing2. Kalo dulu lebay banget, semakin banyak belajar dan menulis pasti akan semakin bijak. Saya senang melihat proses2 itu, karena saya sadar, bahwa menjadi baik itu selalu butuh proses. Dan sayangnya, saya jarang melihat proses2 tsb. Seringnya, saya hanya melihat 'hasil jadi' nya, yg kadang suka bikin diri sendiri merasa seperti ayam buruk rupa. >.<

    ReplyDelete
  3. masing-masing penulis ada cita rasanya. linier dengan penulisnya. layak disumbangkan ke majalah elfata. atau jadi nasihat untuk SMP SMA. pas kata-katanya. Untuk yang serius serahkan pada ahlinya saja.

    ReplyDelete
  4. kl memang tulisan kita dipandang buruk oleh Allah, smg Allah segera menyadarkan kita ya mbak :)) teruslah menulis.
    follow jg pny saya yaa. hehe smg bermanfaat http://lilisrusmiaw.blogspot.com/

    ReplyDelete
  5. menulis untuk dakwah yah begitulah :D
    semangat...

    ReplyDelete

I'm Proud Member Of