Persalinan sesar - Things I Didn’t Know Before
9:39:00 AM
1. Tadinya saya pikir, kalau udah lahiran sesar nggak bisa lahiran normal lagi, begitu juga sebalikanya. Dulu waktu hamil pertama, dengan mata kepala sendiri saya nyaksiin langsung tiga kasus ibu ngelahirin normal setelah operasi sesar. Yang lebih masyaallah lagi, ada senior saya waktu kuliah dulu yang sesar tiga kali berturut-turur, kemudian normal tiga kali berturut-turut juga. Jadi jangan patah arang untuk perempuan yang harus ngelahirin sesar karena kondisi emang nggak memungkinkan untuk lahiran normal, nanti di coba lagi insyaallah.
2. Jadi sesar tidak seseram yang ada di media sosial, dan plis jangan sebar-sebar berita buruk di media sosial yang menyebutkan bahwa dokter nyari duit lewat operasi sesar. Yes, barangkali ada satu dua dokter tapi justru berita seperti itu membuat ibu hamil parno takut dikadalin dokter, padahal bisa jadi kondisinya dia memang nggak memungkinkan lahiran normal, lebih aman cari pendapat dokter yang lain aja kalau masih ragu. Pengalaman saya setelah sesar dua kali dalam setahun, rasanya, hidup kembali normal lagi kok setelahnya, nggak ada trauma. Jadi be setrong mamah.
3. Sehari setelah sesar harus udah bangkit dan jalan!
Sehari setelah sesar pertama, saya mencet-mencet bel manggil suster, belekan perut saya kok berasa mau kebukaa ya, sakittt banget. Dan tau apa yang dilakukan si suster, saya digadang paksa untuk berdiri, maigaat... sakitnya sampe keluar keringat segede-gede biji jagung dari jidat saya. Isi perut berasa merasa mau keluaar. Tapi prosedur normalnya memang seperti itu, dan itu untuk kebaikan si pasien sendiri.
Setelahnya, berangsur-angsur membaik, dan saya bisa jalan.
Pas sesar kedua, sehari setelah operasi saya langsung belajar jalan, dan lansung nyoba jalan ke kamar mandi. Rasa sakit itu perlahan-lahan hilang.
4. Dulu saya adalah pemuja anggapan bahwa orang tua dulu bisa semua kok lahiran normal, semua perempuan bisa lahiran normal. Sekarang aja nih dikit-dikit minta di sesar.
Faktanya, saya dengan kerendahan hati mengakui bahwa tidak semua perempuan bisa lahiran normal. Ada banyak kondisi yang mengharuskan seorang perempuan menempuh jalan ini.
Mengenai orang tua dulu yang semuanya bisa lahiran normal, harusnya kita juga mikir, dulu-dulu bisa jadi banyak yang meninggal pas lahiran (Selain takdir) karena nggak ada pilihan lain saat lahiran normal mengancam jiwa.
5. Konon Ruang operasi itu horor!
Nggak jugaa. Pengalaman saya, semua berjalan baik-baik saja. Point ini erat banget kaitannya dengan rumah sakit dan tenaga medis yang kita pilih.
Nggak bisa dipungkiri ada tenaga medis yang bikin gondok karena mulut mereka setajam silet saat ngelayanin pasien, ini hanya satu dua aja.. dan kalau ada yang begini mending black list aja biar nggak ngerusak citra tenaga medis yang lain.
6. Katanya disuntik obat bius sebelum operasi rasanyaa saaaaaakit banget.
Makanya pas mau disuntik saya langsung keringetan takut, padahal disitu ac nya udah kayak angin tornado. Dan..... ternyata nggak sakit kok. Ini tergantung orangnya juga kali. ya
7. Masih pengalaman sesar pertama yang nggak direncanakan. Saya masuk ruang operasi udah berasa masuk dalam goa karena saya nggak tahu sama sekali apa yang akan saya hadapi di dalam sana.
Pas sesar kedua, saya bisa lebih tenang karena saya sudah tahu di dalam ruang operasi nanti saya akan bertemu apa, di suntik berapa kali, de el el...
Saya percaya bahwa perasaan takut tidak cukup kuat untuk dilawan dengan sugesti seperti kamu pasti bisa, operasinya berasa digigit semut, atau enggak sakit kok. Sugesti seperti itu nggak akan cukup. Kita bisa PD dan tenang masuk ruang operasi karena kita tahu prosedur apa yang akan kita hadapi. ini diluar keadaan-keadaan yang nggak bisa kita tebak ya. Buku Heidi Murkoff yang berjudul What to Expect when you're Expecting (Versi indonesia: Kitab Hamil terlengkap) membahas tuntass kehamilan yang sedang kita jalani. Bukunya bagosss.
8. Lahiran sesar itu enak nggak ngerasain kontraksi.
Yes. benar.
tapi lahiran normal juga enak karena habis lahiran langung bisa jalan-jalan.. hehe
Yang paling penting si anak bayi sudah keluar dengan selamat :)
9. Dulu sebelum hamil, senior saya pernah cerita kalau urusan hamil dan melahirkan itu sarat dengan pelajaran Tauhid.
Hamil dengan segala kekuatiran dan kepayahan di dalamnya, melahirkan dengan perjuangannya yang berdarah-darah membawa kita pada keadaan 'menyerahkan diri' seutuhnya, keyakinan kitapun semakin bertambah pada kuasaNya, bukan pada kuasa kita. Dulu waktu hamil pertama, kayaknya sudah nggak ada yang kurang dari persiapan untuk lahiran normal, senam hamil udah raaajin banget, jalan kaki, hypno hypnoan, makan yang sehat-sehat, pas proses lahiran normal kepala si bayi udah kelihatan, toh saya akhirnya harus lahiran sesar, anak saya juga meninggal pas lahir. Jadi semuaanya ada dalam kuasanya Allah. Kita hanya bisa berusaha :)
Buat teman-teman yang lagi nunggu tanggal lahiran semoga dimudahkan yaa :)
sumber gambar: http://bidanku.com/persalinan-dengan-operasi-caesar
2 comments
Nice sharing mba.. Semoga sy bisa merasakan nikmat jadi seorang ibu jg ;)
ReplyDeleteSaya juga mengalami 2 kali operasi, tapi yang pertama operasi untuk mengeluarkan miom yg udah gede dan yang kedua buat melahirkan. Memang benar sarat dengan pelajaran Tauhid, karena merasakan betul-betul tidak berdaya di meja operasi.
ReplyDeleteDan saya yang termasuk merasakan suntik anastesi itu sakit.. sampai saya gemetar pas mw di suntik di operasi yang kedua >,<