Bagaimana menaklukan hati, mari berguru pada Rasulullah :)

9:38:00 AM

Posisi meja kerja saya terbilang paling nikmat di ruangan, balik kiri langsung hadap-hadapan sama tivi. Jadinya walaupun sibuk-sibuk tapi informasi tidak ketinggalan, gosip pun demikian. Karena tivi ini saya jadi sedikit tahu bahwa hampir seluruh bujang di ruangan adalah penggemar garis keras dokter cantik yang muncul di dokter OZ setiap paginya. 

Hari ini pelatikan Gubernur Jakarta menjadi tema terhot. Saya hanya jadi pendengar saja, sesekali menengok tivi saat tayangan pak Ahok sedang meneriaki jajarannya ditayangkan ulang.. hadeeeh. pejabat pemerintah bagusnya memang rajin-rajin disembur biar bersih.. 

Kemudian tayangan berganti. Komentar masyarakat yang ditayangkan, pas banget chanel tivinya lagi nyangkut di stasiun tivi 'biru'. Komentar paling oke datang dari mbak-mbak cantik yang begitu percaya diri menyuarakan pendapatnya "Agama seseorang tidak menentukan kebaikannya. Buktinya, menteri agama juga korupsi,kok" 

Saya disitu hanya melongo.. sebab pemegang hak remot tivi ada di teman saya yang non muslim. Alamak ini mbak ehhh.. hehe bikin wajah saya merona *baca:malu* si mbak ini sepertinya ada dibarisan sakit hati yang kecewa berat sama mentri agama.

Belum lewat berapa menit ternyata reaksi untuk pernyataasn si mbak sudah rame di facebook. Untuk yang ilmunya masih mengkal kayak saya reaksi pas ngelihat si mbak itu ada diseputaran.. "eh muke lu jauh, ngomong seenaknya aja" dan untuk yang ilmunyaa mendalam... akhirnya dipaparkanlah panjang kali panjang bahwa jelas menyapu rata agama seseorang tidak menentukan perangainya adalah tindakan yang buru-buru, dan jelas banget kaka yang ngomong belum sampai ilmu ke dia.

Pendapat-pendapat aneh semisal itu memang sedang ramai ya, sebelumnya kasus mentri yang merokok itu juga sempat heboh, pilih mana ngerokok tapi kerjanya oke, atau terlihat 'sholeh' tapi korupsi. Ini yang buat pilihan juga aneh ya, kelihatan banget putus asanya.

Eh tapi ada yang lebih aneh lagi loh.. itu... itu.. itu pejuang rakyat katanyaa.. hari-hari kerjaannya mengulik aib pemerintah, penasaran saya gimana kehidupan pribadi orang-orang itu, jangan sampai terlalu sibuk memperjuangkan rakyat sedang diri sendiri *baca:iman* malah tergadaikan, paling tidak mana adabmu wahai pejuang pada pemimpin, pejuang terdahulu sebelum berkoar-koar tentang ilmu, mereka habiskan waktu bertahun-tahun untuk belajar adab, bukan kayak kita, ilmu masih mengkal aja tapi ngomongnya udah selangit. Musik masih menjadi lantunan favorit kuping tapi hari-hari mengomentari salah laku pemerintah. Ketemu al qur'an masih senen kamis tapi giliran ngurusin pemerintah dia punya waktu 1x24 jam. Nah kayak saya ini ngomong udah berasa di samping kompor.. hehe..

Balik ke si mbak yang tadi, saat melihat yang beginian jangan panas dulu kaka. Jika si embak tahu bahwa dahulu ada generasi yang kisah mereka mengguncang langit, membuat kita di jaman sekarang berderai air mata saat membaca kisah mereka, beta yakin mbak itu akan melehhhhh. Mereka adalah tiga generasi terbaik umat ini.

Si embak dan jajarannya yang memiliki pendapat serupa pasti nggak tahu bahwa di zaman sekarang ini ada segolongan manusia yang sedang berjuang mengikuti jejak mereka yang terdahulu, mereka yang membela agama ini. Nah kita-kita yang mengaku pejuang ini harusnya banyak berkacaa, jangan sampai maksud hati ingin memperjuangkan agama tapi karena cara main kita enggak pas yang ada malah membuat orang kabur, niat awal ingin memperkenalkan islam, eh malah ini membuat orang ilfill.. Jelas yah kaka pelakunya disini yang mengambil peran utama, kalau bicara kebaikan dan kemulian islam mah... udah dari duluuuuu islam ini mulia meski tanpa kita, tinggal kitanya aja mau terlibat atau nggak dibarisan pejuang itu. Kampus aja dibela mati-matiaan, masa agama nggak. , sekali lagi kaka mainnya harus halus, harus beradab, harus dengan cara Rasulullah.

Cara-cara Rasulullah menaklukan hati sungguh tak berbilang tinggal kitanya aja mau mengambil atau tidak, kisah dibawah ini semoga bisa membuka mata dan hati kita teriring harap dakwah kita bisa sampai ke hati, kalau mengandalkan kemampuan sendiri, saya yakin di zaman sekarang dakwah sungguh seperti menggenggam bara, namun jika Allah tempat bersandar apa yang tak mungkin. Semoga kisah dibawah ini bisa kita bawa dalam perjalanan dakwah kita.


"Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, beliau berkata, Seorang Arab Badui pernah memasuki masjid, lantas dia kencing di salah satu sisi masjid. Lalu para sahabat menghardik orang ini. Namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang tindakan para sahabat tersebut. Tatkala orang tadi telah menyelesaikan hajatnya, Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas memerintah para sahabat untuk mengambil air, kemudian bekas kencing itu pun disirami." (HR. Bukhari no. 221 dan Muslim no. 284)

Kira-kira apa reaksi kita kalau melihat kejadian seperti kisah di atas?
Langsung dijorokin kali yaa biar jatoh tu orang.. hehe... Sambil ngomong gini. "eh muke gila lu kira ini jamban" 
Salah satu pelajaran dari hadits di atas adalah. Kemungkaran itu wajib diingkari dengan segera sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat tadi. Namun jika mengakhirkan mengingkari kemungkaran ada maslahat, maka itu lebih baik, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Beliau shallallahu alaihi wa sallam membiarkan arab badui tadi kencing di masjid karena memang di situ ada maslahat.

Ini contoh kasusnya. Jika kita melihat seseorang berada di kubur Nabi shallallahu alaihi wa sallam kemudian dia menujukan doa pada beliau shallallahu alaihi wa sallam semacam dia mengatakan : Ya Muhammad, berikanlah aku rizki! ; apakah dalam kondisi semacam ini kita boleh langsung mengingkari perbuatan orang ini dengan mengatakan, “Engkau musyrik, engkau telah berbuat syirik, engkau telah berdoa kepada selain Allah.?” Jawabannya : Jangan lakukan seperti itu. Bahkan kita biarkan hingga dia selesai berdoa lalu kita berdialog dengannya dengan cara yang baik dan penuh hikmah. Mungkin kita bisa katakan padanya, “Akhi, siapakah yang mampu mengabulkan doa, Rasulullah ataukah Allah Taala?” Pasti dia akan mengatakan, “Allah”. Lalu setelah itu kita katakan padanya, “Jika demikian, mintalah doa pada Allah saja, janganlah engkau menujukan satu doa pun pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Tujukanlah doamu pada Allah semata karena itu memang lebih baik padamu daripada engkau berdoa kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Karena seorang Rasul tidaklah bisa mendatangkan manfaat atau bahaya, juga tidak mengetahui perkara ghoib”. Jika orang ini sudah merasa jelas dengan penjelasan ini, barulah kita katakan bahwa yang dia lakukan adalah kesyirikan yang dapat menjadikan seseorang menjadi penghuni neraka.

… Masya Allah … Inilah cara berdakwah yang bijak dan mudah diterima yang dicontohkan oleh Syaikh Ibnu Utsaimin. Semoga Allah senantiasa merahmati beliau dan melapangkan kuburnya.

Hikmah lainnya..

Nabi shallallahu alaihi wa sallam memiliki sikap yang sangat bagus dalam menyikapi umatnya. Beliau shallallahu alaihi wa sallam melarang para sahabat untuk menghardik orang ini karena ada bahaya yang ditimbulkan di balik itu. Di antara bahayanya adalah akan memudhorotkan orang ini disebabkan kencing yang diperintahkan dihentikan seketika. Bahaya lainnya adalah aurat orang ini bisa terbuka karena kaget, sehingga berbalik, kemudian para sahabat kemungkinan bisa melihat auratnya. Kalau dia masih tetap kencing lalu dipaksa berhenti, maka celananya kemungkinan bisa terkena najis. Bahkan najisnya akan meluas di tempat dia kencing, namun bisa mengena ke bagian masjid lainnya.

Selayaknya bagi orang yang ingin melarang suatu kemungkaran, dia menjelaskan sebab kenapa dia melarang hal itu. Lihatlah Nabi shallallahu alaihi wa sallam tatkala melarang orang badui ini, beliau shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan bahwa hal ini dilarang karena masjid adalah tempat yang tidak diperbolehkan terdapat kotoran dan najis. Masjid adalah tempat untuk berdzikir kepada Allah dan melaksanakan shalat. Sehingga dengan demikian, orang badui yang sebelumnya belum tahu, akhirnya menjadi tahu.

Hendaklah setiap orang tatkala berinteraksi dengan lainnya, dia menyikapinya sesuai dengan keadaannya. Orang badui ini bukanlah penduduk Madinah. Jika penduduk Madinah yang melakukan demikian tentu Nabi shallallahu alaihi wa sallam akan menyikapinya berbeda. Akan tetapi Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyikapi orang ini sesuai dengan keadaannya yang jahil dan kurang paham agama. Demikian faedah yang sangat berharga dari orang badui yang bertamu ke masjid Nabi.

Semoga faedah ini bermanfaat.


Salam jum'at semangat..
Sumber bacaan: rumaysho.com

28 Muharram 1436 H

You Might Also Like

1 comments

  1. Keren banget deh ^^b ., sepakat, sebelum segala sesuatunya, adab terlebih dulu harus di utamakan. Kita mau jadi agen dakwah atau agen bensin :p

    ReplyDelete

I'm Proud Member Of