SIRKUS POHON - ANDREA HIRATA
1:58:00 PM
Saya adalah pembaca setia novel-novel Andrea Hirata, tidak ada yang terlewatkan satu pun, namun selama ini saya tidak memiliki keberanian untuk menulis review atau semacamnya, sangking terseponanya sampai kehabisan kata-kata. Lebay ya, hahaha. Ojeh boi, tidak apa-apa.
Seperti biasa saat membaca novel Andrea saya akan penasaran setengah mati bagaimana akhirnya tapi tidak ingin buru-buru menamatkan. Di antara semua buku terbaik yang saya baca tahun ini, Novel terbaru Andrea Hirata, Sirkus Pohon, ada diperingkat paling atas.
Jika ditanya apa yang membedakan novel Andrea Hirata dengan buku-buku lainnya, satu jawaban saya, tulisan Andrea Hirata membekas di hati dan bikin bahagia. Tokoh-tokoh yang ia ceritakaan sangat hidup, dan seperti biasa pemilihan nama yang disematkan unik dan bikin bahagia, mungkin sampai beberapa bulan ke depan saya akan terus terbayang dengan nama tokoh yang ada dalam sirkus pohon
Pertama kali tahu Sirkus pohon, saya nggak ada bayangan akan ada cerita apa, benar-benar nggak ketebak. Bahkan sampai hampir selesai membaca novel ini saya masih saja nggak bisa menebak akan ada apa, dan benar, diakhir ada kejutan.
Jadi gara-gara novel Andrea akhir-akhir ini saya jadi sering banget bilang 'ojeh' dan 'boi'. Dua kosa kata ini begitu akrab untuk penikmat karya-karya Andrea, dan hebatnya, saya sebagai pembaca dibuat ikut-ikutan mempraktekan kosa kata ini dalam kehidupan sehari-hari, rasanya melayu sekali. Saat membaca novel Andrea kita akan dibuat seperti merasa euforia nonton bola, nonton sama-sama, besoknya dibahas sama-sama, dibahas lagi dan lagi, saya sama teman saya membahas ini panjang lebar di WA.
Yang selalu menarik dari Andrea Hirata cara ia menceritakan sesuatu begitu detail tapi nggak bikin bosan. Dalam novel sirkus pohon kita akan menemui karakter ramai orang indonesia pada umumnya, yang selalu terpesona dengan seragam-seragam 'jabatan', sering terkecoh tahayul namun tidak pernah kapok, suka pada pencitraan walapun mereka tahu banyak bohongnya.
Beranjak ke tokoh-tokoh yang ada dalam novel ini, Andrea memberikan ruh yang begitu kuat pada setiap pelakon dalam novelnya, pemilihan nama-nama yang disemangatkan juga sering membuat terkekeh, pada novel sirkus pohon tokoh favorit saya jatuh pada Taripol, jika pada novel sang pemimpi kita dibuat jatuh cinta pada pribadi Arai, maka saya prediksi Taripol si begundal maling kelas ayam, si mantan residivis dengan kebaikannya yang mengejutkan akan membuat pembaca jatuh hati.
Pada Hob, tokoh utama novel ini kita akan belajar tentang semangat, Hob dengan profesi barunya sebagai badut begitu bersemangat menyambut hari setiap paginya, prinsipnya, bangun pagi lets go. Saya sempat terharu membaca semangat Hob, caranya menghargai pekerjaannya bikin saya ikut semangat. Tidak ada pekerjaan yang remeh jika dijalani dengan sungguh-sunggu.
Tentang cinta, membaca sirkus pohon, kita di ajak menakar hati kita, bagaimana jika orang yang kita cintai tetiba melupakan kita, bukan karena tidak cinta, tapi lupa. Selama apa akan setia?
Rasanya bahagia sekali membaca novel ini, banyak nilai-nilai baik yang saya temukan, disajikan dengan sederhana tapi penuh makna.
Tulisan saya ini nampaknya bukan seperti Review ya, jadi kayak curhatan... Ojeh boi dibaca saja novelnya ya, agar kamu tahu untuk bahagia itu mudah saja.
Thank You Andrea Hirata :)
0 comments