Ketika kita sibuk sekali berkomentar
1:22:00 PMSalah satu kesyukuran saya saat ini adalah televisi di rumah tidak dilengkapi antena, jadi mau nggak mau kegiatan menonton terkurangi dengan sendirinya. Awal bulan lalu saya sama suami sempat diskusi untuk membeli antena agar bisa nonton debat pilkada DKI, hehe, kepo. Alhamdulillah nggak jadi. Terkhusus pilkada DKI yang ramai dibahas di televisi dan media sosial, jujur, saya merasa prihatin sekaligus heran melihat mereka yang bersebrangan bisa dengan gamblang dan kasar saling mengutarakan ketidaksesuaian pilihan mereka.
Bahkan ada yang tidak lagi sungkan mengeluarkan kata-kata tidak 'pantas' untuk menolak calon yang tidak sesuai dengannya, ada yang sampai berani mencerca pemimpin negara, harusnya kita banyak belajar dari 'si dia' yang terjatuh karena lisannya. Tidak jarang saya melihat teman-teman dimedia sosial sampai terbawa emosi saat mengutarakan pendapat, yang paling fatal adalah banyaknya berita-berita yang beraroma menjatuhkan padahal belum jelas buktinya.
Mungkin ada yang seperti saya, lelah melihat berita yang bersilewaran, yang terkadang tidak membawa nilai apa-apa dalam diri kita, tidak juga membaikan, yang ada hanya membuat dada dan kepala sesak oleh banyaknya informasi yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Tapi celakannya banyak yang menikmati informasi-informasi itu.
Saya jadi teringat perkataan seorang ustadzah tentang fitnah yang merebak di zaman ini, bahkan fitnah yang seharusnya kita jauhi, justru kita datangi. Perkembangan media yang begitu pesat menjadi pisau bermata dua, jika tidak hati-hati kita akan tersayat oleh pisau yang kita pegang. Saat ini jadi kelihatan banget kalau sabar itu susah, pun untuk melarang jari mengetik kata-kata yang tidak pantas terasa berat.
Ya. Kita sedang berada di zaman fitnah, Kemudahan mendapatkan informasi dan kebebasan berpendapat bisa mengubah pribadi seseorang dengan mudahnya. Kita patut kuatir jangan sampai kita menjatuhkan diri ke dalam fitnah itu, padahal seharusnya kita berusaha menghindar.
Salam hangat, dari Ambon Manise
1 comments
terimakasih artikelnya sangat membantu :)
ReplyDeletetips mendaftarkan bayi jadi peserta BPJS , silahkan di coba ya :)