Anak pada ingatan seorang Ibu..
10:58:00 AM
Salah satu perasaan tidak nyaman saat ditinggal meninggal oleh anak
adalah move on yang jatuh bangun, hari ini bisa biasa-biasa saja
besoknya bisa menangis sampai sesegukan hanya karena melihat bedongan si
anak. Belum lagi kangen yang kadang nggak ketulungan, obatnya hanya
satu yakni ke makam si anak, dan rusaklah move on dua bulanan ini karena
saya nggak bisa menahan diri untuk sekedar mengusap-ngusap nisan
Ruwaifi.
Perasaan seorang ibu, padahal jelas-jelas saya tahu bahwa tidak boleh membangun apa-apa di kuburan tapi karena sudah terlanjut baper akhirnya saya minta penjaga makam untuk membuat semacam frame buat makam Ruwaifi. Kejadiannya pas saya ke makam Ruwaifi pekan lalu, tanah makam Ruwaifi berantakan, ada beberapa bekas tapak kaki disana. Perasaan seorang ibu ingin melindungi anaknya, biar kata hanya tanah makannya saja.
Perasaan seorang ibu, padahal jelas-jelas saya tahu bahwa tidak boleh membangun apa-apa di kuburan tapi karena sudah terlanjut baper akhirnya saya minta penjaga makam untuk membuat semacam frame buat makam Ruwaifi. Kejadiannya pas saya ke makam Ruwaifi pekan lalu, tanah makam Ruwaifi berantakan, ada beberapa bekas tapak kaki disana. Perasaan seorang ibu ingin melindungi anaknya, biar kata hanya tanah makannya saja.
Sepulang dari pemakaman saya kembali sadarr, aduuuh kan nggak boleh
membuat bangunan apa-apa dikuburan. Nggak boleh Rahma itu dilarang
agama.
Jadilah saya menelpon si bapak penjaga makam untuk membatalkan janji, “makam Ruwaifi nggak usah di apa-apain pak. Gundukan tanahnya tolong di tinggiin dikit aja tadi kayaknya keinjak-injak karena ada yang baru dimakamkan"
Setelah itu saya kembali menata hati lagi, mencoba untuk lebih kuat lagi.
Saya kembali menahan diri untuk tidak lagi ke makam Ruwaifi karena ngggak mau merusak move on yang sudah susah payah saya upayakan.
Berhasil selama satu pekan.
Kemarin pas pulang kerja padahal nggak niat ke sana tapi motor tau-tau udah parkir di area pemakaman. hehe
Saya menghela nafas panjang sebelum melangkahkan kaki masuk ke area pemakaman, di kiri kanan jalan setapak yang saya lewati ada banyak makam, ada yang tanahnya masih merah menandakan masih baru, terakhir kesini, makam-makam baru itu belum ada. Ada yang tanahnya sudah rata, sebagiannya lagi seperti sudah dilupakan.
Akhirnya saya sampai di makam Ruwaifi...
Entah mengapa setiap kali melihat nisan bertuliskan nama Ruwaifi Tauhid ada sedikit kelegaan, rindu yang saya rasakan seperti menemukan obatnya.
Saya duduk di samping makam Ruwaifi sambil melihat-lihat makam disekelilingnya, tak terhitung.
---------
Saya tidak tahu sampai kapan akan begini, dan mungkin beginilah seorang anak pada ingatan ibunya. Seorang anak bisa dengan mudah menghapus bayangan ibunya saat ibunya di takdirkan ‘pergi’ lebih dulu terlebih jika si anak masih bayi...namun.. ibu mana yang sanggup melupakan kepergian anak-anaknya.
Kemarin sore itu saya meninggalkan makam Ruwaifi dengan perasaan lega, saya memaklumi perasaan yang saya rasakan, bahwa mungkin selamanya akan begini, Ruwaifi akan akan tinggal di hati saya, meski kelak akan ada adik-adiknya.
16 Desember 2015
Jadilah saya menelpon si bapak penjaga makam untuk membatalkan janji, “makam Ruwaifi nggak usah di apa-apain pak. Gundukan tanahnya tolong di tinggiin dikit aja tadi kayaknya keinjak-injak karena ada yang baru dimakamkan"
Setelah itu saya kembali menata hati lagi, mencoba untuk lebih kuat lagi.
Saya kembali menahan diri untuk tidak lagi ke makam Ruwaifi karena ngggak mau merusak move on yang sudah susah payah saya upayakan.
Berhasil selama satu pekan.
Kemarin pas pulang kerja padahal nggak niat ke sana tapi motor tau-tau udah parkir di area pemakaman. hehe
Saya menghela nafas panjang sebelum melangkahkan kaki masuk ke area pemakaman, di kiri kanan jalan setapak yang saya lewati ada banyak makam, ada yang tanahnya masih merah menandakan masih baru, terakhir kesini, makam-makam baru itu belum ada. Ada yang tanahnya sudah rata, sebagiannya lagi seperti sudah dilupakan.
Akhirnya saya sampai di makam Ruwaifi...
Entah mengapa setiap kali melihat nisan bertuliskan nama Ruwaifi Tauhid ada sedikit kelegaan, rindu yang saya rasakan seperti menemukan obatnya.
Saya duduk di samping makam Ruwaifi sambil melihat-lihat makam disekelilingnya, tak terhitung.
---------
Saya tidak tahu sampai kapan akan begini, dan mungkin beginilah seorang anak pada ingatan ibunya. Seorang anak bisa dengan mudah menghapus bayangan ibunya saat ibunya di takdirkan ‘pergi’ lebih dulu terlebih jika si anak masih bayi...namun.. ibu mana yang sanggup melupakan kepergian anak-anaknya.
Kemarin sore itu saya meninggalkan makam Ruwaifi dengan perasaan lega, saya memaklumi perasaan yang saya rasakan, bahwa mungkin selamanya akan begini, Ruwaifi akan akan tinggal di hati saya, meski kelak akan ada adik-adiknya.
16 Desember 2015
0 comments