Tumbuh bersama..
9:10:00 AM
Bulan
ini pernikahan kami memasuki bulan ke delapan. Lika-liku pernikahan
ternyata kelokaannya memang beragam, saya sempat berpikir kira-kira
dicatatan pernikahan kami di tahun kedelapan puluh nanti saya akan
menulis apa? Mungkin... mungkin nanti saya akan menulis bahwa cinta kami
tidak pernah berubah hanya lebih dewasa..
Perjalanan delapan bulan ini mengusung tema “Suami yang baik” tulisan
ini tentang saya dan suami saya, Adi Nugraha.
***
Delapan bulan yang membuka mata saya lebar-lebar bahwa makhluk bernama perempuan sungguh emmmejing. Enggak ngomong tapi minta dimengerti kan luar biasa yak, si doi diminta mengerti bahasa kalbu... Hahaha. Lagu yang berjudul wanita ingin dimengerti barangkali terinspirasi dari keadaan ini.
Delapan bulan yang membuka mata saya lebar-lebar bahwa makhluk bernama perempuan sungguh emmmejing. Enggak ngomong tapi minta dimengerti kan luar biasa yak, si doi diminta mengerti bahasa kalbu... Hahaha. Lagu yang berjudul wanita ingin dimengerti barangkali terinspirasi dari keadaan ini.
Dulu
saya sempat heran melihat teman-teman yang melakoni pacaran, berantem
kemudiaan diam berhari-hari bukan saya banget ini pikirku kala itu.
Eh ternyata seteah menikah saya begitu jugaaah.
Suami beberapa kali enggak ngeh kalau istrinya ini sedang ngembok...
Akhirnya saya baik juga dengan sendirinya. Hahaha.. Padahal kalau
ditanya-tanya biasanya makin jadi...
Menikah bisa dibilang Adalah
proses panjang belajar memahami hati yang tak pernah kita sentuh
sebelumnya.
***
Suami saya selalu mengatakan bahwa ia
bukanlah tipikal yang romantis. Gombalan-gombalan yang ia layangkan
terbilang standar. Dalam urusan ini saya lebih lihai. Namun jika melirik
akhlak, selamanya saya akan terus mengagumi upaya-upaya baiknya untuk
membahagian saya.
Pada suatu sore ia memegang tangan saya
kemudian memperhatikan kuku saya yang mulai memanjang. Dengan sigap kuku
saya sudah siap ia rapikan... Katanya....”saya berjanji akan terus
merapikan kukumu di seumur hidup kita”... Lanjutnya “saya akan
menyayangimu dan membagahagiakanmu lebih baik lagi”
Saya diaaam
lama sekali dengan perasaan yang sulit dijelaskan.Tiba-tiba rasa cinta
dan sayang saya pada suami tidak bisa lagi saya hitung. Karena Bingung
mau balas apa, akhirnya setelah kuku saya rapi, saya gantian mau juga
memotong kukunya, tapi yang ada jari-jarinya kesakitan.
Eh dia cara motong kukunya sangattt rapi dan lembut, sedang saya,
megang potongan kuku udah kayak megang cangkul. haha :v
Janji untuk terus merapikan kuku adalah janji
yang begitu manis untukku, sebagai penggemar drama, jujur, tidak
sekalipun saya mendengar janji seromantis ini.
***
Delapan
bulan ini saya mendapati diri saya yang tidak lagi berangan-angan untuk
sekolah setinggi-tingginya, atau berkarir sejauh-jauhnya, saya sempat
berpikir apa karena masih baru kali ya? Jadinya dikasi batu diikat pita
aja rasanya udah emejing gini. Tapi saat menengok kebelakang, jauh
disana saya mendapati mereka yang membangun cinta lewat upaya yang tak
henti-henti.
Maka benarlah, pernikahan adalah upaya yang tak
henti-henti untuk menjadi lebih baik, siap membersamai dalam segala
keadaan, menjadi satu paket yang saling melengkapi, berkomplot seperti
kaki dan tangan, bersabar melewati kelokan-kelokan hidup, siap sedia
menjadi baskom tempat menampung segala keluh kesah, rela melupakan
kesalahan, dan selalu ada maaf. Teori kesapadanan jodoh seiring waktu
menjadi ruang untuk saling melengkapi, dia bukan suami terbaik, saya
juga bukan istri terbaik, tapi kami akan terus tumbuh bersama memupuk
kebaikan, saling memberi hal terbaik yang kami punya.
Menulis perjalanan kami kini menjadi
pengikat waktu yang berlalu, hari-hari yang berganti, dan
tulisan-tulisan ini akan kami datangi lagi untuk mengenang kembali dua
orang yang tersenyum malu-malu saat jari jemeri tertaut untuk pertama
kalinya, waktu itu mungkin rambut kami sudah beruban, ingatan kami pun
tak lagi utuh, tapi cinta yang kami rasakan tak pernah tua.
Desember 2014
1 comments
Saya sering mb potong kuku suami... tp ga prnh keluar kt2 indah ky gt... mgkn bsk mo tak praktekkan... hehe...
ReplyDelete