Bulan ini pernikahan kami memasuki bulan ke delapan. Lika-liku pernikahan ternyata kelokaannya memang beragam, saya sempat berpikir kira-kira dicatatan pernikahan kami di tahun kedelapan puluh nanti saya akan menulis apa? Mungkin... mungkin nanti saya akan menulis bahwa cinta kami tidak pernah berubah hanya lebih dewasa.. Perjalanan delapan bulan ini mengusung tema “Suami yang baik” tulisan ini tentang saya dan suami saya, Adi Nugraha. ...
“Dapatkan segera huniah idaman anda.. Cicilan 36 juta perbulan... Hari senin harga naik! Saya langsung nengok tipi... 36 juta? Fokus yang sedari tadi emang enggak on jadi tambah kemana-mana, karena yang nganga-nganga bukan cuma saya. Teman sebelah saya juga melongo sambil bilang “wah penghasilannya 80 jutaan kali itu baru bisa bayar cicilan segitu” Ditimpali lagi...biar adem sih amannya berpenghasilan seratus jutaan perbulan... Saya...
Saya tenar? Pernah. Satu-satunya sensasi yang pernah saya buat dan membuat saya tenar adalah membawa baskom besar berisi jambu air, jika daun sirin sedang mekar, maka saya membawa serta daun sirih yang sudah saya ikat rapi, baskom itu saya letakan di atas kepala kemudian menjajakannya keliling kampung. Jadilah saya tenar di kampung sebelah, sebut nama saya, orang-orang akan kompak mengingat saya yang berkeliling...