99 Cahaya langit eropa dan kisah perang Tabuk
11:27:00 AM
Saya sempat heraan, apa gerangan yang rame-reme di sekitaran
gramedia, biasanya kalaupun ada yang heboh tidak sampai seheboh ini,
orang-orang sampai duduk dilantai, dalam pikiran saya ‘ada gratisan kali
ya di dalam sana’ masuuuuk ah.. *pencinta gratisan* hehe..
Woilahhh... Ternyaata yang heboh-heboh disekitaran gramedia itu masih
lanjutan kehebohan dari studio 21. Saya penasaran dong, mau tahu jugaa
ada filem apa di sanaaa walaupun pantang masuk, eh ada macam-macaam tapi
untunglah filem horor yang menampilkan hantu-hantu seksi sudah tidak
rame lagi. Haji backpacker kayaknya oke tuh, “udah tunggu di tivi ajaa
rahma”.
Tujuan saya ke gramediaa hari ini adalah buku
lapis-lapis berkah karya ustadz Salim A. Fillah, sayang bukunya tidak
ada. Masih kepo yang berlanjut... Saya menyambangi rak buku haji
backpaker. Mulailah saya berkhayal macam-macaam.... Puncak hayalan saya
ada ditanaaaah suci. Buku haji backpaker pas bersampingan dengan buku 99
cahaya langit eropa. Emang nggak fokuss.. Yang di tuju yang haji
backpacker, yang dibawa pulang malah 99 cahaya langit eropa. Padahal
sudah tayang di tivi tapi saya masih kepo ajaa.
Saya baru baca
novel lagi setelah tiga tahunan ini saya absen dari melirik-lirik novel,
setelah saya pikir-pikir apa sebab saya tertarik dengan buku yang ada
ditangan saya sekarang ini adalah sejarah islam di Eropa. Mulailah saya
membacaa, eh nggak nyangkaaa hampir ludees dalam sehari saja.. Hehe.
Rekorrr.. Seperti biasaa... Saya membaca dari belakang..
Setelah tahu endingnya baru pindah ke bagian depan. Saya sempat heraan
lah ini novelnyaa pakee rata kiri gini, kenapa tidak dirata kiri kanan
yaa.. Kan jadi kelihatan rapi.. Setelah melewati halaman demi halaman,
saya baru ngehh... Ketikan rata disatu sisi saja ternyata berpengaruh
pada minat untuk melanjutan bacaan alias nggak bikin ngantuk,,, *agak
sotoy ini*
Cerita di buka dengan kisaah Kara Mustapha Pasha..
Siapa diaa.. Tanyaa gugeel saja.. Kisah tokoh inilah yang membukaa
ceritaa di novel ini. Selanjutnya kita bertemu persahabatan fatma dan
hanum *penulis novel 99 cahaya langit eropa*. Tokoh Fatma lah yang
membuat saya ingin terus lanjut ke halaman selanjutnya.. Tanya kenapa?
Misi yang dibawa fatma benar-benar mengguncang hati saya.. Misinya
begitu mulia yakni menyebarkan kebaikan islam dengan cara damai.
Sepahaman saya cara ini lebih ke akhlak, menyebarkan islam ini dengan
kebaikan-kebaikan individu penganutnya.
Saya memejamkan mata
cukup lama saat sampai pada bagian cita-cita fatma dan dua shahabatnya
dalam menyebarkan kebaikan islam di lingkunganya. Dari keseluruhan isi
novel ini, bagian fatma dan keinginannya untuk menyebarkan kebaikan
islam adalah yang paling menarik untuk saya. Dan juga pastinya cerita
panjang dari buku ini adalah hidayah untuk berhijab bagi Hanum. Hidayah
itu tidak terlepas dari proses, sabar berproses, dan terus bergerak.
Kisah selanjutnya adalah perjalanan Hanum dan Rangga menapaki
jejak-jejak islam di Eropa. Yang menjadikan scene ini menarik adalah
paparan Marion tentang sejarah islam di Eropa dan juga lafadz kalimat
tauhid pada beberapa lukisan terkenal..Wow.. Saya baru tahu. Novel ini
berhasil membuat saya mupengg, mau lihat juga. Hehe. Eh tapi anehnya
dengan mengangkat sejarah yang begitu komplit novel ini tidak dilengkapi
dengan data-data semacam daftar pustaka yang dapat menyelesaikan rasa
penasaran pembaca... Ih ini benaran nggak sih garis lurus yang di maksud
marion itu gimana ceritanyaa? *tapi tetap keren...
Hal menarik
lain dari novel selain suguhan pemandangan eropa adalah kostum para
pemainnya dong ketika difilemkan.. Dewi sandra cantik banget kaka. ...
Pengusung Hijaber dian pelangi konon ada juga di filemnyaa.. *Saya
belum tuntas lihat filemnya*... Eh yang masih heboh-heboh tentang
masalah jilbab lilit-lilit... Terus saja berbuat kaka... Dian pelangi
dengan kampanye hijabnya bisa jadi adalah caranya untuk menyebarkan
kebaikan agama ini walaupun aturan berhijab itu masih dibelakangi...
Untuk kita yang sudah diberi hidayah berhijab yang syar’i tetap saja
istiqomah berdakwah... Dan ingat terus untuk menjaga dakwah kitaa..
Sebab jilbab syar’i yang kita kenakan sangat sensitif dengan akhlak...
Untuk saya pribadi novel ini menjadi sangat menarik dengan pemaparan
sejarah islam masa lalu diluar komentar-komentar miring tentang novel
ini *paling nggak saya jadi tahu nama-nama tempat bersejarah yang pernah
ada kejayaan islam di sana* Di tiap tempat yang dikunjungi hanum ada
yang menggetarkan dalam mencapai kejayaan islam, betapa kejayaan agama
ini diperjuangan dengan peluh dan darah oleh generasi terdahalu.
Terbayang bagaimana peperangan demi peperangan dilalui , baru panas
terik dan jauhnya jarak saja sudah membuat saya malu sendiri..
Lalu apa hubungan tulisan ini dengan perang tabuk?
Saya ke gramediannya setelah pulang tarbyah, sebelum bertemu cerita
hanum sebelumnya emosi jiwa saya sudah terkuras oleh cerita perang tabuk
*perang antara kaum muslimin melawan bangsa Romawi* dari murabyah saya.
Jika fatma bersumbangsih menyebarkan islam dengan caranya yang damai,
dengan akhlaknya yang mulia, maka dalam sejarah perang tabuk diselipkan
salah seorang tokoh yang membuat mata saya basah karena keinginannya
untuk memberikan sesuatu untuk agama ini..
Perkenalkan Ulbah bin
zaid. Ia hadir dengan segala harapnya untuk bersumbangsih untuk agama
ini di tengah riuhnya persiapan perang tabuk, disana ada Ustman, Abu
bakar, umar, abdurrahman bin auf, Thalhah yang menginfakan harta mereka
dalam jumlah yang membuat saya merinding... Oh banyaknyaa... Bukan hanya
harta, juga jiwa mereka sertakan.
Lalu datang Ulbah yang
fakir... Yang ingin juga memberikan apa yang ia punya untuk agama ini.
Namun, apa yang hendak ia berikan jika harta pun ia tak punya, sedang
jiwa tak diperkenankan ikut jika perbekalan perang tak lengkap. Maka
lagi-lagi ulbab dengan harapnya membuat saya menitikan air mata.. Dengan
harapnya yang membuncah.... Ia berdo’a "“Ya Allah, tidak ada yang dapat
aku infakkan sebagaimana yang lainnya telah berinfak. Seandainya aku
memiliki seperti yang mereka punya, aku akan lakukan untukMu, demi jihad
di jalanMu. Yang aku punya hanya kehormatan, kalau Engkau bisa
menerimanya, maka saksikanlah bahwa semua kehormatanku telah aku
sedekahkan malam ini untukMu!” T_T
****
Novel 99 cahaya
langit eropa dengan kemewahan berlatar eropa sungguh membuka mata saya
dengan kehadiran tokoh fatma yang membawa cita-cita untuk menyebarkan
kebaikan agama ini dengan caranya yang sederhana.. Dengan akhlak yang
baik. Sungguh jika kita membaca lagi lembaran-lembaran sejarah Nabi
kita...maka di sana akan kita temukan banyak hati yang luluh karena
keluhuran akhlak beliau.
Dari tokoh Ulbab hati saya tersentuh
luar dalam lewat hati yang begitu ingin berkontribusi untuk agama ini.
Selanjutnya adalah tanyaa... Saya.. Apa yang yang sudah saya lakukan
untuk agama ini?
Mari berbuat.. "Sampaikanlah walau satu ayat"
11 Oktober 2014
0 comments