Belajar Sunnah itu menenangkan
9:45:00 AMBismillahirrahmanirrahim..
Setelah cuti dua pekanan, kembali
kerja lagi membutuhkan semangat yang lain dari biasanya, belum lagi ada
beberapa perhitungan yang harus dihitung manual. Walaupun ada kalkulator yang
sudah lengkap tapi saya musti muter otak
untuk menyelesaikan perhitungan yang cabangnya banyak itu, akar-akarannya juga membingungkan plus pangkat-pangkatnya yang nggak biasa, pangkat 0.123 itu
nggak biasa kan yak?
Intinya, tugas perhitungan yang ini
tidak bisa saya selesaikan dalam satu hari, itupun sudah membawa efek sakit
pada leher, tegang dan mual, hal ini adalah aib untuk anak teknik :D
Alhamdulillah senin kemarin,
hitungannya selesai juga dengan coretan dimana-mana. Besoknya, sepulang kerja,
saya langsung meluncur ke Masjid yang menjadi pusat Radio Rodja, hari ini ada
kajian Riyadhus shalihin. Perasaan saya agak deg-degan, saya sudah lumayan lama
nggak ikut gabung dilingkaran orang-orang yang berusaha untuk senantiasa bertakwa.
Kajian dimulai, dan rasanya udah
jlebb aja padahal baru pembukaan, pembukaannya itu ngingetin buat banyak-banyak
bersyukur, “bisa duduk dalam majelis ilmu yang membahas Al Qur’an dan Sunnah adalah
nikmat yang sungguh manis apalagi di zaman kita ini, hampir sebagian orang
berlomba untuk belajar ilmu keduniaan sedangkan ilmu yang membahas agamanya
mereka cuek bebek, banyak yang bisa menyelesaikan integaral sampai susun lima,
tapi ia terluput untuk mempelajari hal-hal kecil yang menjudi sunnah semisal
melangkahkan kaki dengan kaki kiri saat masuk toiler, di Zaman kita ini banyak
yang mengangankan syurga, bahkan tak sedikit yang berlomba mengejar kenikmatan
yang disebut syurga dunia, sedangkan syurga yang kekal mereka lupa.“ Pembukaannya
ini adalah bahasa kalbu saya ya, ceritanya biar saya lebih semangat lagi.
Kajian hari ini membahas tentang
Qurban, pembahasannya sudah umum kita dengarkan, tapi tahu nggak, saya sampai
terperangah alias terpana alias kagum saat mendengar pembahasan betapa agama
kita ini melindungin hak asasi, bahkan hak asasi binatang sekalipun. Penjelasan
mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh hewan yang mau dikurbankan
sungguh menegaskan betapa agama kita ini sungguh mulia dan memuliakan. Agama
Islam memang top banget deh, oke punya, paling benar, sempurna!
Temans, subhanallah, agama kita
ini mengatur segalanya dengan baik, lewat al Qur’an dan sunnah semua telah
terang mana yang haq, dan mana yang bathil, sunnah kemudian menjelaskan
segalanya dengan detail, ada contoh yang agung untuk setiap gerak kehidupan
kita, dari bangun tidur sampai tidur lagi, dari lahir sampai mati, dari
aktivitas di kamar mandi sampai aktivitas di kamar tidur, hubungan dengan hewan
pun diatur.
Pernyataan saya tentang islam itu
sempurna pernah disanggah sama teman saya, katanya nggak boleh merasa paling
bener. Hehe, sori-sori aja yah,
sampai
mati keyakinan ini semoga tetap teguh, islam emang paling benar, Allah
jelas sudah menjamin kesempurnaan ini dalam Al Qur'an, keyakinan
bahwa islam sempurna semoga akan begini terus walau ruh sudah terpisah
dari jasad,
walau hati sudah patah-patah dikubur sana. Islam dengan Al Qur’an dengan
Sunnahnya
akan tetap sempurna di hati saya sampai Bumi tutup buku alias kiamat.
Titik!
Cerita kajiannya di lanjut lagi
ya, saya mengikuti kajian dengan hati yang kalem, banyak ilmu baru, dan Menenangkan,
beda banget dengan kasus itungan yang kemarin. Hehe. Belajar sunnah itu
menenangkan euy, mengenal Nabi kita dengan baik lebih mendekatkan pada takwa,
Betapa Nabi kita telah memberikan contoh lewat perbutan dan kehidupan beliau
shallallahu alaihi wa sallam. Baru belajar aja udah dapat pahala, apalagi kalau
sudah diterapkan. Subhanallah, dan keselamatanlah bagi mereka yang mengikuti petunjuk Tuhannya.
Sebagai penutup, ayok belajar
sunnah yuk bareng-bareng, catatan yang ini adalah loncing postingan belajar
sunnah, selanjutnya tiap hari jum’at akan ada postingan tentang sunnah dimulai dari
bangun tidur sampai tidur lagi.
Eh jangan lupa ya, ini hari jum’at, di
sunnahkan banyak-banyak bershalawat :)
Allahumma shalli wa sallim ‘ala
nabiyyinaaa Muhammad
Salam,
4 Oktober 2013
6 comments
aamiin. syukron ukht..
ReplyDeleteiya udah lama ana juga gak ada dalam lingkaran majlis spt mereka. ukhti tinggal dimna skrang?
Saya tinggal di Bekasi, km?
Deleteana tegal ukht. nnt kapan2 kita ketemuan ya smoga Allah mengijinkan 7 jam dari tegal hehe
Deleteiya, iya, nt kalau mau kesini kabar-kabarin yaaa...
Delete:)
radio rodja kayaknya tau deh, mba
ReplyDeletekajiannya di bagi donk mbak
ReplyDelete