Notes From Istiqlal
9:13:00 AM
Tanggal
20 April 2013, saya dapat info ada kajian di Masjid Istiqlal. Temanya “Cinta Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam” Pembicaranya masyaAllah, Prof. Dr. Abdurrazzak seorang dosen Ilmu aqidah pasca sarjana Universitas Islam madinah dan pengajar tetap di
Masjid Nabawi Madinah an nabawiyyah. InsyaAllah datang. Malamnya saya
menghubungi teman, alhamdulillah ajakan bersambut, janjipun terurai, besok
jam tujuh pagi ketemuan di halte
busway pinang ranti. Malamnya saya sengaja membaca buku pesan-pesan terakhir
Rasulullah, saya penasaran tingkat tinggi ingin menyimak uraian-uraian
syaikh bagaimana hakikat cinta yang sebenar-benarnya kepada Rasulullah. Saya ingin merasakan kembali getar-getar majelis ilmu yang sudah lama tidak saya datangi,
dan Alhamdulillah besok itu temanya tentang Rasulullah.
Hari H
Pagi-pagi, setan mulai bekerja, naga-naganya setan cs ingin menghalangi niat baik yang sudah saya pupuk semalaman.
Siap-siap berangkat sambil nonton Khazanah di trans tujuh. Pemirsa di sinilah
awal petaka, saya nonton sambil tidur-tiduran dan akhirnya ketiduran. Baru
bangun saat jarum jam sudah mengarah ke angka tujuh, kaki saya juga mendadak
sakit, setan juga memberikan inspirasi agar saya kuatir. “Nanti motornya mau
diparkir dimana , ini masih pagi , mall tempat biasa nyimpan motor pasti belum
buka" # bisikan syaitan
Saya
juga belum sarapan , tidak sarapan pagi adalah masalah tersendiri , saya susah
fokus kalau tidak sarapan pagi , lagian kalau berangkat sekarang juga palingan
sudah telat, masjid istiqlal jauh non! , eh tenang saja, kan nanti materi kajiannya bisa di donlod.
#Mulai sepakat dengan ajakan setan dan teman-temannya.
Dalam
kegalauan saya mengirimkan sms pembatalan janji ke teman saya dan saya pun
segra melampiaskan hasrat sarapan dengan mencari makanan , tapi saya galau ,
saya mengingat lagi kalau kesempatan untuk menuntut ilmu ke syaikh yang
mengajar di masjid nabawi itu jarang-jarang, teringat lagi keutamaan majelis
ilmu ,” mana bukti cinta kepada Rasulullah jika untuk mempelajari cara-cara
mencintai beliau saja kamu bermalas-malasan rahma” , ingat..ingat yang dibahas
hari ini adalah Rasulullah .
Kegalauan
saya semakin menjadi-jadi. Alhamdulillah setelah makan akhirnya saya memtuskan
untuk berangkat saja, kalaupun nanti terlambat , paling minimal ,saya masih
bisa ikut bermajelis, mendapatkan keutamaan bermajelis.
Perjalanan
lancar jaya, perangkap setan berupa penitipan motor bisa teratasi karena
ternyata di halte busway pinang ranti ada penitipan motornya , buswaynya juga
tidak perlu mengantri. Alhamdulillah
Di Busway
Saya
sengaja ingin menceritakan scene yang
ini , soalnya bagian ini membuat saya terharu. oke. dua kursi dari tempat saya
duduk , ada seorang ibu muda dengan dua orang anak-anaknya yang masihh kecil-kecil, wajah-wajah merepotkan itu tampak lugu. satu dalam gendongan , yang satunya menangis
minta turun dari bus. si ibu muda masih kelihatan tenang , kemudian sibayi yang
dari tadi tidak bersuara memuntahkan isi perutnya . baju si ibu muda belepotan,
kotor dan bau , sedang anak yang satunya mempertinggi volume suaranya ,
menangis meraung-raung minta turun dari bus. Saya masih menjadi penonton dengan
pertanyaan dimana bapak anak-anak ini. saya memperhatikan wajah si ibu muda
yang mulai panik namun masih bersuara lembut dan mengelus-ngelus kepala sang
anak. Diam-diam saya terharu , tujuan kami sama , masjid istiqlal , tapi
tingkat mujahadah kami jauh berbeda , beliau dengan segala kerepotannya tapi
masih saja bersemangat , sedang saya? . lainnya , saya teringat ibu saya di
kampung , bisa jadi , saya pun pernah membuat baju beliau kotor dan bau karena
apa yang keluar dari mulut saya.T_T
Eh,
kok pembukaann versi saya udah kepanjangann ya.hehehe. Saya tiba di masjid
istiqlal tepat pukul 9 lewat 10 menit . Masyaallah, kondisi disekitaran
masjid padat merayap. Maju-mundur-rapat, saya mengambil jalan memutar biar
tidak berdesak-desakan. Peserta dari usia sangat tua, sampai muda belia. Penampilan
peserta Alhamdulillah hampir seluruhnya mengenakan jilbab syar’i walaupun ada
beberapa yang tampil ngartis.
Pembukaan
Alhamdulillah ternyata Pengajiannya di mulai tepat
waktu, Jempol dech, gak pake ngaret, sayanya aja yang ngaret.
Bismillahirrahmanirrahim...
Saya belum
benar-benar memantapkan posisi duduk saat syaikh membacakan ayat Al-qur'an
tentang totalitas cinta Rasulullah kepada umatnya.
"Sungguh, telah datang kepadamu seorang
Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami,
(dia) sangat menginginkan keselamatan dan keimanan bagimu, penyantun dan
penyayang terhadap orang-orang yang beriman" (QS.9:128)
Belum
apa-apa hati saya sudah mendung saja.
Syaikh Memaparkan bahwa cinta kepada Rasulullah
adalah kewajiban bagi orang-orang yang beriman, Rasulullah berhak lebih dicintai
dari makhluk manapun yang ada dimuka bumi ini ,tak terkecuali diri kita
sendiri. Cinta kepada Rasulullah bukanlah perkara main-main, cinta kepada
Rasulullah menjadi syarat sempurnanya iman. Cinta ini tidaklah semena-semana,
karena sejatinya kecintaan kepada Rasulullah untuk kebaikan kita juga cinta
yang akan berbuah amal sholeh, kemudian cinta ini akan menjadi bekal kita
menuju negri akhirat.
Dari anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, beliau
mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi Shallallahu Alaihi wasallam,
"Kapan terjadi hari kiamat wahai Rasulullah?" beliau berkata,
"Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?" Orang
tersebut menjawab, "Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari
tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa, dan banyak sedekah, tetapi yang
aku persiapkan adalah cinta Allah dan rasulNya" beliau bersabda,
"(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai".
[HR Bukhari 6171, Muslim 2639]
Lalu, bagaimaa cara mencintai Rasulullah ? untuk mencintai Rasulullah dengan sebenar-benarnya tidak ada jalan lain kecuali
dengan mempelajari perjalanan hidup para shahabat karena tidak ada yang lebih
mencintai Rasulullah melebihi para shahabat,
bersama Shahabat Rasulullah menjalani beratnuya dakwah di awal-awal datangnya
islam, bersama shahabat Rasulullah melewati peperangan demi peperangan, tak
sedikit ayat yang turun bekernaan langsung dengan para shahabat, para shahabat
langsung berguru pada sumber ilmu yakni Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, para shahabatlah yang ada digarda terdepan saat Rasulullah mendapatkan
ancaman dari kafir Quraish, para shahabatlah yang menyertai hijrah Rasulullah
yang berat dan menyedihkan, para shahabat mengorbankan segalanya untuk agama
ini , tak sedikit yang menggadaikan nyawanya, hartanya, bahkan keluarganya. Lalu adakah yang melebihi kepatuhan dari segolongan manusia yang perkataannya
jelas, padat, tanpa alasan “ kami dengar
dan kami taat” saat perintah yang menuntut ketaatan datang. Masyallah,
Jika ingin tau cara mencintai Rasulullah maka pelajari kehidupan para
shahabatnya.
Syaikh juga menambahkan, sesungguhnya cinta kepada Nabi
tidak akan pernah cukup dengan pengakuan saja, cinta itu harus meninggalkan
bekas berupa amalan yang sungguh-sungguh ittiba /mengikuti Rasulullah.
Adapun Tanda-tanda Cinta Pada Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah :
Pertama , Ittiba kepada sunnah-sunnah
beliau.
"Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(QS. Ali-Imran: 31)
Ayat ini merupakan hakim bagi orang yang mengaku mencintai Allah, barang
siapa yang mengakui mencintai Allah maka tidak ada cara lain selain mengikuti
Rasulullah. Cinta yang betul-betul jujur di sertai ittiba, adapun orang yang mengaku
mencintai Rasulullah namun tidak berpegang teguh pada sunah beliau maka ini
bukanlah tanda cinta yang benar.
Karena Allah telah memberikan banyak karunia dan kemuliaan pada beliau, dengan menyebut nama beliau pada Adzan, Iqomah, Tasyahud, dll.
Kedua, memperbanyak sholawat kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
Karena Allah telah memberikan banyak karunia dan kemuliaan pada beliau, dengan menyebut nama beliau pada Adzan, Iqomah, Tasyahud, dll.
Ketiga, berkeinginan kuat untuk melihat
dan bertemu dengan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.
Sesungguhnya kerinduan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam akan
berbuah amalan sholeh dan keistiqomahan menapaki jejak Rasulullah
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari. (QS. Al-Hujarat: 2)
Karena mereka diberi kemuliaan oleh Allah, untuk melihat beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, untuk mengambil ilmu langsung dari beliau, Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. Ali-Imran: 110)
“Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3651, dan Muslim, no. 2533)
Keempat, mengagungkan Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari. (QS. Al-Hujarat: 2)
Kelima, Memperbanyak sholawat dan salam kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam.
Yaitu ketika disebut nama beliau, dan terutama di hari Jumat.
Keenam, mencintai keluarga Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam, ahlul bait beliau, sahabat, istri-istri Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Karena mereka diberi kemuliaan oleh Allah, untuk melihat beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, untuk mengambil ilmu langsung dari beliau, Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. Ali-Imran: 110)
“Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3651, dan Muslim, no. 2533)
Ketujuh, mencintai orang-orang yang
berpegang teguh, menyeru kepada sunnah, kepada jalan kebenaran, kepada Alloh
Azza wa Jalla.
"Wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu
tentang seseorang yang mencintai suatu kaum tapi tidak pernah bertemu dengan
kaum tersebut, Rasulullah menjawab, ia akan bersama orang yang
dicintainya"
Kedelapan, mencintai Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
dengan kecintaan Islam.
Yaitu cinta yang tidak berlebih-lebihan dan tidak
juga cinta yang meremehkan. Namun tengah-tengah diantara keduanya. Ada
contoh terbaik dalam kecintaan Abu Bakar, Umar, dan para sahabat kepada beliau
Shallallahu 'alaihi wa sallam. Cinta yang diberkahi, cinta yang tidak
berlebih-lebihan dan tidak pula meremehkan.
Selain tanda-tanda cinta kepada Rasulullah,
syaikh juga memaparkan diantara tanda-tanda tindakan atau sikap yang meremehkan
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Diantara tanda-tanda mereka yang meremehkan
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam Adalah:
Pertama, rendahnya
cintanya kepada Rasulullah, lebih mengutamakan urusan-urusan yang tidak pernah
dicontohkan Rasulullah.
Kedua, berpaling dari Sunnah dan memilih
menyibukan diri dengan perkara-perkara yang tidak dicontohkan atau tidak
membawa kebaikan
Ketiga, mempertanyakan hadits nabi padahal telah
jelas bahwa Rasulullah berbicara berdasarkan wahyu .
Keempat, tidak memperhatikan sirah Nabi, malah
sebagian manusia disibukan dengan sirah-sirah orang yang tidak memiliki
keutamaan apa-apa. Mungkin diantara kita sudah membaca atau mempelajari sejarah
hidup orang-orang sukses dengan urusan keduniaannya. lalu bagaimana dengan sirah Rasulullah?
Kelima, membela bid’ah dan berpaling dari
petunjuk Rasulullah, Hendaknya kita berpegang dengan jalan yang benar dan
mengikuti sunnah, karena tidaklah seorang hamba yang tegak diatas jalan yang
benar dan setia dengan sunnah, mengingat Allah Ta’ala dan kemudian kedua
matanya meneteskan air mata karena rasa takut kepada Allah Ta’ala yang Maha
Rahman, lantas dia akan disentuh oleh api neraka selama-lamanya, sesungguhnya
bersikap sederhana diatas sunnah dan kebaikan itu lebih baik daripada
bersungguh-sungguh dalam menyelisihi jalan yang benar dan menentang sunnah,
tidaklah ada didunia ini seorang ahli bid’ah kecuali dia pasti membenci ahli
hadits, maka apabila seorang membuat ajaran bid’ah niscaya pasti akan dicabut
manisnya hadits dari dalam hatinya ;)
Tentang bid’ah, bid’ah hasanah, kita harus
merujuk pada kehidupan para shahabat, jika amalan yang di katakana bid’ah
hasanah itu benar-benar membawa kebaikan maka pastilah para shahabat tidak akan
ketinggalan. Oke. Dari tingkat keimanan dan ketaatan muke kite jauh, Jadi nggak usah ngarang amalan-amalan baru.
Keenam, mencaci maki dan menyebarkan fitnah
kepada shahabat Rasulullah agar para orang-orang
membenci para shahabat.
Perlu kita ketahui bahwa Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda “ Janganlah kalian mencaci maki shahabatku,
andaikata kalian berinfak dengan emas sebesar gunung uhud maka niscaya
kalian tidak akan mampu menyamai shahabat-shahabatku”
Sesi Tanya jawab :
Pertanyaan pertama, bagaimanakah tata cara bershalawat sesuai yang di contohkan Rasulullah ?
Syaikh memaparkan hadits Rasulullah, Dari Ka’ab bin Ujrah radhiallahu anhu- dia
berkata: Rasululllah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar melewati kami, maka kami
berkata, “Sungguh kami telah mengetahui bagaimana mengucapkan salam kepadamu
wahai Rasulullah . Hanya saja bagaimana cara bershalawat kami bershalawt
kepadamu ?” Beliau bersabda, ucapkanlah alloohumma sholli ‘alaa muhammad
wa’alaa aali muhammad, kamaa shollaita ‘alaa aali ibroohiima innaka hamiidun
majiid, alloohumma baarik ‘alaa muhammadin wa’alaa aali muhammadin kamaa
baarokta ‘alaa aali ibroohiima innaka hamiidun majiid (ya Allah, berilah
shalawat atas Muhammad & keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi
shalawat atas keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji & Maha
Mulia. Ya Allah, berilah berkah atas Muhammad & keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau memberi berkah kepada keluarga Ibrahim. Engkau Maha Terpuji
& Maha Mulia).” (HR. Muslim no. 406)
Tata cara bershalawat yang benar ini sangat-sangat
perlu kita ketahui dan disampaikan kesaudara-saudara kita hingga kita
tidak perlu lagi bershalawat dengan shalawat-shalawat dalam versi yang tidak
pernah dicontohkan. Kita harus selalu ingat, bahwa tidak ada satupun kebaikan
kecuali telah Rasulullah contohkan, dan tidak ada satupun keburukan kecuali
Rasulullah telah memperingatkan. Jadi, tidak perlu berimprovisasi dalam
perkaran ini.ok?
Pertanyaan
kedua , saya tidak terlalu hafal redaksi katanya karena sudah terharu duluan, ceritanya ada seorang pendeta yang masuk islam karena membaca sebuah buku
yang tentang sebab-sebab kebahagian, mantan pendeta itu bertanya tentang
bagaimanakah makna dari hadits bahwa di hari kiamat nanti akan ada segolongan
orang-orang yang terusir dari telaga Rasulullah.
Pertanyaan beliau ini, secara mendalam adalah
suatu kekhawatiran tentang bagaimana beliau di akhirat nanti. Air mata saya
jatuh-jatuh karena pertanyaan ini.
Syaikh memuji Allah atas masuk islamnya sang
mantan pendeta, syaikh juga mengajak si penanya untuk banyak-banyak bersyukur
atas karunia yang begitu besar hingga ia di mudahkan untuk memeluk agama ini. Suatu
kesyuran yang amat besar saat Allah berkenan memilih kita untuk memeluk agama
ini, satu-satunya agama yang diridhoi.
Saya tambah
terharu , saya yang sudah islam dari bayi malah sering lupa akan nikmat ini ,
sering lupa bagaimana saya di akhirat nanti , saya terharu mengingat bahwa di
luar sana banyak yang beragama di luar islam , diluar sana ada yang hatinya
tertutup untuk ajaran agama ini , diluar sana juga banyak yang tidak di
mudahkan langkahnya untuk mendatangi majelis-majelis ilmu. saya sering lupa bersyukur .
Syaikh
menjelaskan bahwa orang-orang yang terusir dari telaga adalah
orang-orang yang tadinya islam kemudian murtad, adapun seorang yang masuk islam
dan benar-benar baik keislamannya maka Allah tidak akan menghisab
kesalahan-kesalahannya yang lalu.
Pertanyaam
ketiga, bagaimana kiat-kiat agar bisa istiqomah dalam ketaatan?
ada beberapa kiat-kiat agar istiqomah dlm ketaatan yg dipaparkan oleh syaikh diantaranya..
ada beberapa kiat-kiat agar istiqomah dlm ketaatan yg dipaparkan oleh syaikh diantaranya..
Pertama ,Banyak-banyak berdo'a kepada Allah
memohon agar hati kita ditetapkan dalam ketaatan / keimanan / dalam agama
ini.
Kedua, berjihad melawan hawa nafsu dan menyemangati
diri untuk senantiasa berada dalam ketaatan.
Ketiga, hendaknya mempelajari ilmu syar'i .
Keempat, hendaknya bersemangat untuk berteman
dengan orang shaleh dan bersabar didalamnya.
Kelima, menjauhi perkara-perkara yg dapat melemahkan keimanan .
Kelima, menjauhi perkara-perkara yg dapat melemahkan keimanan .
Keenam, ingatlah selalu bahwa umur kita pendek,
apa bekal kita untuk menjalani kehidupan setelah ini. Ketujuh, mengatur
waktu-waktu kita dan disipline didalamnya.
Penutup
Kajian
ditutup dengan doa yang membuat saya meler. Saya sangat terharu. Tadi, saya ke masjid ini dengan banyak rentetan alasan, tapi Allah
masih saja bermurah hati memberikan taufik-Nya hingga saya bisa ikut menuntut
ilmu agama-Nya di tempat ini “
“Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepadaMu, yang
membatasi antara kami dan perbuatan maksiat kepadaMu, dan anugrahkanlah
ketaatan kepadaMu yang akan menyampaikan kami kepada SyurgaMu, anugrahkan pula
keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami segala musibah di dunia
ini. Ya Allah anugrahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran,
penglihatan, dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, dan jadikanlah ia
warisan dari kami. Jadikanlah balasan kami atas orang-orang yang menganiaya
kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang yang memusuhi kami. Janganlah
Engkau jadikan musibah kami ada dalam urusan agama kami. Janganlah Engkau
jadikan dunia ini adalah cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu kami.
Jangan Engkau jadikan berkuasa atas kami orang- orang yang tidak mengasihi kami”
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Alhamdulillah selesai, catatan ini hanyalah catatan seorang hamba yang tulisannya acak-acakan, hehe.
#karena nulisnya cepat-cepat jadinya banyak tulisan yang tidak terbaca,
huruf-hurufnya hampir sama semua, nggak kebaca. Teman-teman mungkin dalam catatan ini ada yang terluput,
mohon ditambahkan atau di koreksi jika ada yang kurang tepat ya. Syukran
Jazakallahu khairan, semoga bermanfaaat.
Yang terakhir, tetap semangat menuntut ilmu syar’i, kokohi Iman, Ilmu, dan Amal
Yang terakhir, tetap semangat menuntut ilmu syar’i, kokohi Iman, Ilmu, dan Amal
22 April 2013
10 comments
:')
ReplyDelete:)
DeleteUdah Bagus, InsyaAllah tahun depan di rencanakan Syaikh D. Abdurrozak akan di datangkan ke Batam. semoga Allah memudahkan lobinya. bertempat di Masjid Raya Batam Center, kalau nggak di studio Radio Hank FM 106 Batam.
ReplyDeleteaamiin..insyaallah..
Delete*mupeng*
ReplyDeletejazakillah khairan untuk sharingnya kak... berasa ikut ta'limnya juga...
sama2 dek..
Deletesemoga bermanfaat ya..
Jazakillah untuk sharingnya mbak ^^
ReplyDeleteIni kunjungan balik perdana.
Banyak tsaqofah ternyata di sini...
Smoga suatu hari Syaikh D Abdurrozak bisa datang ke Medan (juang) ku :D
iya..insyaAllah..
Delete:)
Kokohi iman ilmu amal :)
ReplyDeleteiya...kokohi..kokohi..
Delete:)