Umrah #1
3:14:00 PM
Tiga tahun yang lalu saya mengunjungi rumah kakak saya di kampung. Tak biasanya kakak
saya kelihatan sibuk belajar. Buku kecil
yang ia gantungkan di lehernya seperti mohon ampun, sampai lusuh karena
keseringan di bolak-balik. hehe. Karena penasaran akhirnya saya menghampiri
kakak saya, ternyata buku manasik haji yang sedang di pelajarinya.
Kata kakak saya “ Saya seperti mau ujian nasional saja , sibuk belajar “
Saya tertawa. Otak kakak saya pasti kaget. Kakak saya bukanlah tipikal orang yang akrab dengan buku. Sekolahnya pun tak lulus smp. Masalah lainnya, kakak saya tak lancar mengaji jadi
selain sibuk mempelajari manasik haji, ia juga harus belajar mengaji. Agak kerepotan tapi walaupun repot memang harusnya seperti itulah. Ssungguh sayang
jika ibadah yang kita lakukan sia-sia atau salah-salah karena kurangnya ilmu. Tiga
tahun yang lalu ia sudah merasakan sensasi yang menggetarkan saat menginjakan
kaki di tanah haram.
Tahun lalu, ini dari kakak saya yang lain. Masih urusan
manasijk haji juga. Kali ini saya ikut terlibat dalam proses belajar mengajar. kakak saya menghafal kemudian saya
mencocokan hafalan kakak saya dengan yang ada di buku. Banyak yang meleset. Saya kuatir do’anya akan salah makna. Kalau
bukunya dibaca sambil thawah juga problem. Kondisi berdesak-desakan saat ibadah haji
bisa mengurangi konsentrasi, takutnya malah jatuh. Kakak berusaha menghfalkan do'a-do'a yang ada di buku manasik.
Di kemudian hari, saya mengetahui bahwa bacaan-bacaan yang dulu dihafalkan oleh kakak saya tidaklah di contohkan dan tak ada dalilmya.
Di kemudian hari, saya mengetahui bahwa bacaan-bacaan yang dulu dihafalkan oleh kakak saya tidaklah di contohkan dan tak ada dalilmya.
Tahun ini giliran saya. Jangan
berpikiran positif dulu ya. tahun ini saya belum berkesempatan berhaji. Belum dipanggil dan belum punya uang juga.
Di awal-awal tahun ini saya sedang
rajin-rajinnya membaca, bacaan saya kali ini berkaitan dengan haji dan umrah. Sebenarnya
bacaan kali ini masih berkaitan dengan sirah nabawiah.
Alhamdulillah, Kita di zaman ini sungguh di mudahkan untuk taat, untuk melakukan ibadah haji atau
umrah pun relatif lebih mudah, tempat-tempat yang kita datangi di tanah haram juga
tak main-main. Masjid-masjid mulia itu bertabur kemewahan. Beda dengan Berhaji
dan ber-umrah di masa-masa Rasulullah
dan para shahabat, menuntut banyak peluh. Saya tak bisa membayangkan bagaimana
shahabat harus berjalan berhari-hari untuk melakukan ibadah mulia itu. Bagaimana masjid nabawi yang sekarang megah luar biasa hanya di bangun dari
pelepah kurma oleh Rasulullah bersama shahabat muhajirin dan anshar. Lantainya pun bukanlah marmer seperti yang
sekarang, dari sirah nabawiah saya mengetahui bahwa rasululullah dan para
shahabat bersujud langsung di tanah. T_T
Kembali ke manasik haji dan umrah. Saya membaca lumayan banyak artikel untuk
mempelajari hal ini. Saya membaca sirah Nabawiyah (gemuruh dalam diri saya tak kunjung berhenti saat membaca kisah rasulullah di awal-awal datangnya wahyu, dakwah beliau di makkah sungguh
mengharu biru ).
Saya juga membaca kisah Nabi Ismail bersama sang ibu, di bagian ini kita akan mendapati kisah tawakal yang luar biasa hebat , Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba yang berserah diri pada-Nya).
Saya juga menonton Film Umar dan mengumpulkan catatan ta’lim yang pernah menyinggung haji dan umrah, membaca buku Fiqh Wanita , ngobrol dengan ibu-ibu di tempat kerja yang sudah pernah umrah. Untuk menambah referensi, saya juga meminta buku manasik haji pada tetangga saya yang punya travel haji dan umrah.
Saya juga membaca kisah Nabi Ismail bersama sang ibu, di bagian ini kita akan mendapati kisah tawakal yang luar biasa hebat , Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba yang berserah diri pada-Nya).
Saya juga menonton Film Umar dan mengumpulkan catatan ta’lim yang pernah menyinggung haji dan umrah, membaca buku Fiqh Wanita , ngobrol dengan ibu-ibu di tempat kerja yang sudah pernah umrah. Untuk menambah referensi, saya juga meminta buku manasik haji pada tetangga saya yang punya travel haji dan umrah.
Prolognya sudah kepanjangan, hehe. Daripada teman-teman bingung dengan prolog saya yang panjang dan kurang meyakinkan. Mari kita ke paragraf selanjutnya.
Ditulisan kali ini, saya akan menceritakan, menyalinkan hasil bacaan saya tentang ibadah Umrah. Di bawah ini ada penjelasan Ibadah Umrah beserta manasiknya. Semoga bermanfaat dan kita bisa segra ber-umrah. Aamiin.
Bersambung...(Waktu istirahat kerjanya sudah selesai nanti di lanjut lagi )
10 January 2012
3 comments
Amin, semoga diberi kesembuhan dan diberi kelancaran untuk umrahnya :)
ReplyDeletendak kebayang zaman dulu kalau mau naik haji harus naik kapal laut
ReplyDeleteaamiin yaa Rabb..cerita soal umrah dan haji selalu mengundang air mata t-t
ReplyDelete