Sedikit tentang satu tahun Kita

5:00:00 PM

"Barangkali sejarahmu tak pernah mengenal atau mencatat namaku, karena aku pun tidak memperkenalkan diri dengan sebaik-baiknya kala itu. Namun, sejauh apapun aku melangkah ingatanku tentangmu tak berkurang barang setitik, malah ingatan ini bertambah-tambah  teriring syukur karena pernah diperkenalkan denganmu, LDK MPM UNHAS.

Ini karena Muadzin bersuara Emas di samping pondokan kami dulu. ia  menjadi buah bibir hingga beliau kami beri nama ustadz Jaka (bukan nama asli), suara beliau benar-benar menyentuh hati, sepupuku yang jarang sholat pun mengakui hal ini dan ketika sampai dititik kulminasi alias penasaran tingkat tinggi dari seorang teman maka akhirnya terutuslah seorang teman yang lain untuk sekedar melihat siapa gerangan Muadzin bersuara indah itu. Ini kisah di awal-awal perkulihan.

Aku yang menjadi sebab mula tersiarnya kabar memutuskan untuk diam alias menarik diri dari kegilaan. sampai suatu ketika, seorang teman yang dulu mengirim utusan membawa kabar “ wah ternyata dia satu kampungku Rahma, pulang kampung kemarin kami satu bis.

Temanku ini tak sabar ingin menunjukan padaku wujud sang muadzin bersuara indah. Namun benar saja kalau orang-orang beriman dilndungi oleh Allah, mungkin si muadzin punya firasat tentang niat buruk kami, jadi di tiap kali pertemuan sang muadzin menutup rapat muka beliau dengan helm, kami dibelakangi dan yang nampak hanyalah tulisan warna hijau di jaket Beliau LDK MPM UNHAS. Peristiwa tertutupnya muka sang Muadzin terjadi terus menerus, hingga kami sadar bahwa ternyata beliau tak menjadi tetangga kami lagi. Beliau pergi entah kemana, suara adzan yang dulu satu suara  telah berganti-ganti..

Tulisan dijaket sang muadzin barangkali menjadi awal  aku mengenal LDK MPM UNHAS, tepatnya ingin mengenal lebih jauh LDK MPM UNHAS (Lembaga Dakwah Kampus Mahasiswa Pencinta Mushola Universitas Hasanaddin), dan gayung bersambut, aku terpilih menjadi anggoata LDK. Satu tahun menjadi Bagiannya memberikan warna terbaik dalam hatiku, dalam kehidupan yang hanya sekali, Satu tahun perjalanan yang memberikan begitu banyak pelajaran, walaupun agak menyesal karena hanya terlibat sebentar namun yang sebentar ini sungguh amat berkesan Hampir seluruh bagiannya, Masjid kampus, Hijab tingginya meskamp, danau Unhas, akhwat fillah, Rasanya tulisanku ini belumlah mampu menampung semua ceritaku tentang LDK. Ini hanya sedikit saja tentang satu tahun kita.

Bicara mengenai  LDK MPM UNHAS maka ingatanku akan Langsung tertuju pada hidayah yang pelan-pelan menyapa hati, Muncul kesadaran-kesadaran baru Bahwa dalam kehidupan ini tak ada yang kebetulan. Setiap keadaan pasti punya alasan, dan andai menggunakan logika barangkali sampai usia habis pun aku tak akan pernah menemukan alasan mengapa harus aku yang terpilih dari sekian banyak penghuni pondokan, atau dari sekian banyak muslimah di jurusan Teknik Elektro, atau sebaik apalah diriku ini di bandingkan dengan paman Rasulullah yang tak masuk islam sampai akhir hayat beliau. Padahal beliau hidup di awal-awal datangnya islam, mendapatkan tarbyah langsung dari Rasulullah, pengorbanan beliau untuk dakwah islam juga tak main-main  namun Hidayah tak juga menyentuh hati beliau bahkan sampai hembusan nafas terakhir.

Kemudian, pelan-pelan tabir itu mulai terbuka, tabir bahwasanya hidayah bagi seorang hamba adalah Hak mutlak atas pilihan ALLAH, namun hak Mutlak ini tidaklah semena-mena karena kita sebagai hamba di berikan peluang sebesar-besarnya untuk menjemput hidayah tersebut.


Hidayah, LDK MPM UNHAS, memperkenalkan arti hidayah dengan begitu manis, Lembaga ini memperkenalkan hatiku pada ketenangan dalam majelis ilmu, pada ta’lim, pada Rindu akan untaian nasehat, Pada Rasulullah, pada kisah-kisah shahabat dalam menjaga hidayah dari Allah, Pada  Tarbyah, tidak berlebihan jika aku katakan bahwa kesadaran kalau  tarbiyah rupa-rupanya adalah suatu kebutuhun bagi jiwa muncul karena perkenalanku dengan LDK MPM UNHAS.

Teman, Kita butuh banyak belajar memahami ‘Rasa’ Hidayah, agar  kita lebih paham bahwa hidayah ini adalah nikmat yang sungguh luar biasa, yang patut di perjuangkan dengan sungguh-sungguh, kita patut mempelajari bagaimana tiga generasi terbaik umat ini menjaga hidayah yang telah mereka dapatkan, bagaimana pengorbanan mereka, bagaimana perjuangan yang mengaharu biru saat hidayah yang telah menyentuh hati harus  berhadapan dengan orang-orang tercinta, kita harus banyak belajar agar tak mudah saja membiarkan hidayah ini berlalu tanpa maknaa atau kita tukar dengan harga murah yang ditawarkan oleh kehidupan dunia.

LDK MPM UNHAS, dulu aku terpilih menjadi Anggota salah satu Departement yang agenda utamanya berdakwah lewat media. Lagi dan Lagi Allah menitipkan hikmah dilisan seorang teman yang kala itu menjadi koordinator department, beliaulah yang awal kali memperkenalkan rasa, bagaimana indahnya saling menasehati dalam kebenaran.

Tak sampai disitu, jika melihat Lebih dalam, harusnya akulah yang berkontribusi tak kala melibatkan diri dalam LDK, namun nyatanya dalam satu tahun perjalanan keadaan malah terbalik, LDK MPM lah yang berkontribusi untukku, berkonstribusi memperkenalkanku pada kebaikan, pada agama ini.

Di awal, aku sempat  terheran-heran melihat saudara-saudara seiman yang begitu bersemangat mengajak orang lain untuk mengenal agama ini, tak sekedar semangat, pengorbanan pun mengalir deras, bahkan dimataku itu sudah terlampau gila urusan. Dikemudian hari  aku sadar itu  bukan gila urusan tapi itu adalah cinta yang menginginkan kebaikan bagi orang yang di cintainya, cinta yang hanya mengharap balasan dari Allah, Subhanallah…

Ukhuwah, yah Ukhuwah, bagaimana lembaga ini bisa mengajarkanku tentang bagaimana merasakan detak hati saudara seiman, bahkan saat mengantri di toilet masjid kampus. Lagi-lagi aku dibuat heran, karena saat kegentingan ‘tak tahan‘ ingin buang air, kemudian ada yang rela memberikan gilirannya untukku, dikemudian hari aku tau bahwa salah satu tingkatan ukhuwah adalah lebih mengutamakan orang lain daripada diri sendiri.

Dakwah, di awal-awal  Istilah ini seperti mahasiswa baru yang segan luar biasa, begitu asing, untuk mengucapkannya pun aku segan, kemudian waktu satu tahun itu memperkenalkannya padaku dengan penuh kelembutan, disinilah aku di buat terharu tiada dua saat mendengarkan kisah Dakwah Rasulullah di tha’if, kekuatan semangat yang menyeru "Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”.

Dan kini jarak telah membawaku jauh, muadzin bersuara indah itu pun tak tau di mana rimbanya, namun ingatanku tentang LDK MPM UNHAS masih  terjaga Rapi. Alhamdulillah segala puji bagi Allah atas segala nikmat yang tak berkesudahan, atas  segala kesempatan dan kemudahan, atas hidayah yang masih saja terjaga walaupun langkah kadang menjauh, alhamdulillah.

Bekasi, 7 January 2012, kembali membuka SK MPM yang terbawa ke perantauan..

sumber gambar: masjid kampus




You Might Also Like

17 comments

  1. masyaAllah...
    kerennyaaaaa~ kangen XD
    kakak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. MasyaALLAH..MPM,,,pengalaman yang selalu indah untuk di kenang..
      mayamayamaya...kangenkangenkangeneuy..
      semamgat mengejar estwonya dek..
      :)

      Delete
    2. bingung gak dapt kolom komentarnya, jdi nyisip aja disini ya rahma...ohya, maaf baru bisa follow balik..banyak offline soalnya, salam kenal ya...dan nice posting..benar2 nice posting, :)
      salam

      Delete
    3. iya kak,,no probelomo,,makasi sudah berkunjung kesini..

      Delete
  2. Judulnya kenangan Terindah ya mbak :)
    Salam kenal mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. heheh...judulnya "sedikit tentang satu tahun kita"..
      iya salam kenal ya..

      Delete
  3. segala rasa hidayah
    kita syukuri mengucap Alhamdulilah
    begitu segar nan indah

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya,,hidayah,,masyaALLAH adalah niat yg sungguh luar biasa..
      makasi sudah berkunjung kesini...

      Delete
  4. nice.... sedikit tapi 'banyak' ya :)

    keep share.. ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. ehehehe,,,panjang yah,,
      makasi sudah berkunjug kesini..semoga ada manfaat yg bisa di ambil..:)

      Delete
  5. Subhanallah..Tulisan yg bgus ukht. Smoga hidayah itu bs tetap terjaga (Robbana latuzighqulubana ba'da izhadaitana wahablana minladunka rohmah innaka antal wahhab) dan semoga anti bs tetap berdakwah dimanapun anti berada sebagaimana ketika mjd pengurus MPM dulu. Baarokallaahu fiik..

    ReplyDelete
  6. Assalamu'alaikum warahmatullah,..
    Ini dengan K Rahma yang pernah mengajar ngaji anak-anak di Al-Mubaraq ya?

    K Samsul Basri sekarang sudah di Kendari. Beliau sudah menyempurnakan separuh agamanya. Beberapa pekan yang lalu datang ke Makassar dan masih sempat membawa materi di SII 2 untuk angkatan 2011.

    K Maskur juga sudah tidak di Al-Mubaraq. Sekarang beliau aktif di departemen kaderisasi wimakassar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaykumsalam wrwb..

      iya benar...saya Rahma yg pernah tinggal dijalan damai...

      alhamdulillah kalau TPA nya bisa aktif lagi...adik2 disitu semangatnya luar biasa..

      Delete
    2. insya Allah segera K. do'akan saja..

      Delete

I'm Proud Member Of