Sebuah Pilihan
9:43:00 AM
Hari ini. Akhirnya saya mengajukan resign. Saya sempat dirundung kegalauan panjang sebelum mengambil keputusan ini. Jika ditanya bagaimana perasaan saya setelah mengajukan resign? Maka jawaban yang paling mewakili perasaan saya adalah lega dan bahagia.
Bayangan tidak mudah karena akan meninggalkan rutinitas yang sudah saya lakoni hampir enam tahun ini sempat datang, bisikan-bisikin masalah finansial juga tak luput datang menggalaukan, tempat kerja yang nyaman sungguh sayang untuk ditinggalkan sempat menjadi keraguan untuk mengambil keputusan resign. Namun kehadiran Ruwaid benar-benar mengalihkan dunia dan mimpi-mimpi saya selama ini. Saya ingin bersama Ruwaid lebih lama sampai ia bisa menentukan pilihan untuk hidupnya.
Saya barangkali masuk digolongan emak-emak dengan baper sudah stadium lanjut saat ngomongin anak. Sangking bapernya, saya sampai bilang ke Ruwaid “Nak jangan cepat-cepat besar ya, umi mau lama-lama tinggal sama kamu, nyium-nyium kamu, gendong-gendong kamu, peluk-peluk kamu” :)
0 comments