Hatinya Seluas Lapangan Bola
4:11:00 PM
Kebaikan itu butuh kesepakatan atau bisa juga tidak. Butuh kesepakatan karena kita tidak hidup sendiri atau bisa juga tidak karena barangkali kondisi disekitar kita dihuni oleh orang-orang yang memiliki hoby di luar yang baik-baik. Pelakunya pun demikian, bisa disepakati bersama kalau si pelaku adalah orang baik atau bisa juga tidak jika orang disekitarnya tak sepakat dengan yang baik tadi. *Ngomong apa sih... :p
Tulisan kali ini tentang kesepakatan, Kesepakatan tentang seseorang yang hatinya seluas lapangan bola.
Tulisan kali ini tentang kesepakatan, Kesepakatan tentang seseorang yang hatinya seluas lapangan bola.
Saya Lupa kapan awal kali mengenalnya, tak menarik hingga tak meninggalkan
kesan, begitu kira-kira. ia tak terkenal, ia juga tak masuk golongan
orang-orang pintar. Dari sisi kecantikan, kami sebelas dua belas, sangat biasa. Dari sisi kekayaan, untuk bagian
ini, saya tak mendapati darinya kecuali kesederhanaan yang nampak seperti
naluri alami.
Kesadaran ini agak terlambat hingga saya mendapati bahwa tak sekalipun ia
mengatakan tidak pada sesuatu yang diminta tolong-kan padanya. Saya juga
mendapati bahwa tak sekalipun ia marah atau sekedar menunjukan gurat
kesal. Tidak sekalipun dalam kurun lima tahun ini.
Ia tidak layaknya orang-orang pada umumnya yang suka mengungkapkan rasa
tidak suka pada orang lain. Lebih lima tahun saya mengenalnya dan hanya sekali
saja ia mengatakan kecewa atas perlakuan seseorang. Barangkali saja ada banyak kecewa,
namun hatinya yang lapang mudah saja memafkan.
Mengenai Rezki. Untuk seumuran kami, tak saya temukan satupun hati seluas hatinya
untuk perkara ini. Ia bekerja dengan penuh suka cita untuk bayaran yang
barangkali untuk hati yang tak lapang tak akan mau menerimanya. Dan lagi-lagi
saya di buat takjub oleh rasa syukur yang terang-terangan darinya.
“Sungguh sangat beruntung seorang
yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rizki yang secukupnya dan Allah
menganugrahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezki
yang Allah berikan kepadanya” HR Muslim
*****
Kami melewatkan perkuliahan di Kampus yang sama dan jurusan yang sama.
Kuliah erat kaitannya dengan Nilai. Dulu saya sempat dibuatnya heran karena ia begitu
bersyukur saat mendapatkan Nilai C.
Dulu rasanya aneh, sekarang kagum. Saya kagum padanya karena ia begitu pintar
bersyukur untuk hal-hal kecil sekalipun. MasyaAllah
*****
Tentang kesepakatan . Dua malam yang lalu saya bersama teman yang
lain seperti melakukan siaran ulang, mengupas lebih tajam tentang sisi
kebaikanya. Kesimpulan akhir, dia Memang sangat sabar dan baik.
Kebaikan lainnya, ia pintar memasak dan Rajin bersih-bersih..hehe
Malam itu, kami berdo’a semoga ia mendapatkan jodoh yang
baik dan sholeh. Terlalu sayang andai ia dipersunting laki-laki tak baik..
Bekasi, 7 Agustus 2012
Teruntuk seorang teman yang sedang belajar menjadi pahlawan
tanpa tanda jasa..
5 comments
mudahmudahan bukan dia saja, tapi kamu juga.
ReplyDeletebegitu riwayat mengatakan, jika kita mendoakan seseorang, maka malaikat akan berkata, "semoga engkau juga demikian." :D
aamiin...
DeleteSubhanallah :) mari belajar dari dia. bahwa hidup adalah tentang bersyukur untk hal apapun ..
ReplyDeleteTersenyum dan bersyukurlah.. Dan hatimu akan menjadi sangat lapang.. :)
ReplyDeleteCobalah..
mari mencoba..
Delete:)