Biar Nggak gagal Move on :)

10:17:00 AM



Pernah merasa sudah move on dari mantan? tapi masih nangis bombay saat dengar kabar kalau si mantan mau nikah, nikahnya sama tetangga samping rumah.
 
Pernah merasa udah ikhlas saat kehilangan bahkan sampai ngabarin ke khalayak kalau semua baik-baik saja tapi kenyataannya saat malam datang, dalam keadaan bersendirian, berandai-andai itu datang dengan ramainya.

Apa ini pertanda gagal move on?

Pernah merasa udah kuat, iya udah kuat menghadapi kenyataan saat anak meninggal, tapi langsung baper saat ada yang nanya, 

 "kalau bayi meninggal belum tujuh hari di aqiqahin juga nggak sih?" 
"anaknya meninggal karena apa?" 
"keracunan ketuban kali?" 
"kenapa nggak nyari second opinion sih ?
 "nggak kontrol rutin sih. jadinya gitu?"
 "harusnya nurut apa kata dokter aja"
"suka berdiri dipintu sih jadinya anaknya nggak mau keluar"
"masih gemuk aja yah padahal udah lahiran, emang nggak nyusuin?"

Apa ini pertanda gagal move on?

Entahlah..yang pasti semalam tadi saya menangis sampai air mata membanjiri layar henpon, untung hapenya enggak korslet.  Apa sebab? kangen anak. hehe.

-------

Hari ini udah desember dan saya belum move on. Jadi ingat orang tua khususnya ibu yang saban hari menelpon anaknya yang jauh di rantau, kuatir yang tak habis untuk si buah hati, perasaan yang tumpah ruah itu diberi nama cinta. Si ayah dengan gaya khasnya hanya sesekali saja menanyakan kabar si anak, tapi jauh dilubuk hatinya perasaan yang diberi nama cinta itu juga memantul-mantul di hati. Keadaan ini kejadian pada saya dan suami, saya tiap malam bermandikan air mata karena rindu, suami saya kelihatan lebih tenang bukan karena nggak rindu tapi.. ia menguatkan diri untuk saya, istrinya.

Semalam tadi pas heboh-heboh nangis, suami saya memberikan petuah agar saya bisa move on, agar saya nggak gagal move on. Nasehatnya sengaja saya tulis di blog biar yang mengalami keadaan serupa saya bisa cepat-cepat bangkit, biar saya bisa baca-baca lagi kalau lagi galau. Kami, eh saya sedang berprosen untuk move on, untuk bahagia lagi setelah meninggalnya anak kami dua bulan yang lalu. Semoga nasehat ini bisa membuat saya move on dengan sukses, Insyaallah, semangat!

1. Bersyukur

Bersyukur karena saya sampai detik ini dalam keadaan sehat-sehat saja. Diluar sana tak berbilang yang mengalami ujian yang lebih berat, dalam waktu bersamaan ada yang kehilangan seluruh anggota keluarganya.

2. Berbaik sangka kepada Allah


Di mulut kita bisa bilang sudah ikhlas, tapi sedih berkelanjutan itu bisa membuat hati lemah, hati yang lemah akan mudah di ganggu syaiton dan kawan-kawannya. Jadilah muncul keinginan untuk berandai-andai.

Berbaik sangka pada Allah bahwa semua yang Ia takdirkan pasti baik, tidak ada yang sia-sia di sisiNya, tidak ada yang luput dari pengaturanNya. Termasuk pernikahan si mantan, hehe

3. Perbaiki hubungan dengan Allah

T_T

Bisa jadi kita masih bersedih-sedih karena hubungan kita dengan Allah lagi bermasalah, jadilah kita tidak berbaik sangka padaNya.

4. Mulai  malam ini pikirkan apa yang harus kita siapkan jika Allah memberi kita  lagi Rezqi berupa anak.

Sibukkan diri dengan berbagai persiapan menjadi orang tua baru, dengan hidup sehat, banyak belajar tentang kehamilan, mendidik anak,  jadikan diri kita orang tua yang sholeh, jadi istri yang baik :)

5. Sadari bahwa ada kuasa penuh Allah dalam diri kita, dalam kehidupan kita.

 
Semua yang terjadi tidak luput dari pengaturan Allah. Mengingat-ngingat yang sudah berlalu kemudian bersedih tidak akan membawa kebaikan apa-apa. Kesedihan, kegalauan, kegelisahan tidak akan mampu mengembalikan anak kita yang sudah tiada. T_T

6. Banyak-banyak berdoa

Berdoa meminta kekuatan dan kesabaran kepada Allah, berdoa meminta dikasih rezqi berupa anak-anak yang sholeh, meminta ganti yang lebih baik, meminta di kumpulkan kembali di syurgaNya.


-------

Untuk suamiku dan para suami lainnya yang selalu berhasil menghibur para istri di saat bersamaan harus menghibur diri sendiri, Terima kasih!

1 Desember 2015






You Might Also Like

12 comments

  1. innalillahi wa inna ilaihi ra'jiun...
    lama ga ada kabar, mbaa..
    tiba-tiba dapat kabar seperti ini..
    semoga selalu kuat dan sehat, yaa, mbaa...
    semoga ananda menjadi jalan penerang bagi kedua ortunya saat di jannah kelak T-T

    ReplyDelete
  2. Cuma bisa bilang wish you & your husband all the best Mbaa

    ReplyDelete
  3. Saat saya kehilangan alm Gibran di usianya pas 5 bulan
    alm lahir tanggal 15 Maret 2012 dan berpulang 15 Agustus di tahun yang sama
    saat saya menyusuinya dan bibirnya sudah biru menuju rumah sakit
    saat seluruh tubuhnya dipenuhi selang bak gurita
    saat alm memanggil Aaa...yayayayah sebelum koma
    dan memberi isyarat pada saya: Ibu, pangku aku, lepaskan selang-selang ini
    dan dokter bilang: daya hidupnya hanya karena kemauannya
    anak sekecil itu...
    saat itu saya berucap ikhlas, kasih yang terbaik, Ya Allah
    untuknya, untuk kami
    dan lepaslah...anakku, pergi untuk selamanya
    Saya merasa KOSONG
    tidak ada nasehat yang menyelusup hati
    tidak ada rengkuhan yang menghangat diri
    satu bulan saya tidak komunikasi dengan suami
    diam dan menangis
    hanya menyebut: Astagfirullah...
    begitu terus
    40 hari saya langsung memutuskan menggarap sebuah kerjaan dna divonis dokter kena stres hingga sinus
    setiap hari
    setiap saat
    hanya Allah..Allah..Allah dan waktu juga keluarga dan teman-teman yang akhirnya mengobat hati
    1 tahun...

    ReplyDelete
  4. Buat mba..saya hanya mengatakan, Insaallah keindahan waktuNYa membuat kita move one meski rindu itu ada selama Allah memberi ingatan kepada kita #Big Hugs

    ReplyDelete
  5. Buat mba..saya hanya mengatakan, Insaallah keindahan waktuNYa membuat kita move one meski rindu itu ada selama Allah memberi ingatan kepada kita #Big Hugs

    ReplyDelete
  6. Innalillahi wa inna ilahi rojiun..pengin peluk mba siti dan mba eni..semoga ananda jadi penolong di akhirat kelak..Amiin ya Allah..

    ReplyDelete
  7. saya pernah mengalami mba.. dan saya tau sakitnya seperti apa... Alhamdulillah saya bisa move on, saya fokus ke kuliah saya waktu itu, sampe akhirnya skr masih dipercaya Allah utk punya anak lagi.. resep paling utama utk move on sih, kalo buatku ya, harus sadar sesadar-sadarnya, bahwa yg kita punya ini bukan punya kita.. ini punya Allah, dan kapan aja Allah mau ambil, kita harus ikhlas ;)..

    ReplyDelete
  8. Innalillahi wa inna ilayhi rojiun...meninggal umur brp mbak? Nggak kebayang sedihnya kehilangan anak..buah hati...hanya bisa berkata sabar ya mbak...ikhlaskan dia...insyaAllah doa menunggu mbak di syurga...aamiin

    ReplyDelete
  9. Innalillahi wa inna ilayhi rojiun...meninggal umur brp mbak? Nggak kebayang sedihnya kehilangan anak..buah hati...hanya bisa berkata sabar ya mbak...ikhlaskan dia...insyaAllah doa menunggu mbak di syurga...aamiin

    ReplyDelete
  10. Keponakan ku meninggal pas 9 hari setelah hampir 13 jam di rawat di inkubator dengan tabung oksigen yang tinggi itu.. Believe it or not. Dari UGD sampai di rongent, sampai masuk inkubator, gak satupun di jenguk oleh dokter. Aku sempat ingin memperkarakan di pengadilan, tapi keluarga menolak. Seandainya memang dokter sombong itu terlalu sibuk, mbok ya diizinkan aku mindahin anak ini ke nicu di rs lain.. Tapi di tahan tahan. Aku nyesel.. Hhuuffttt.. Gagal move on aku hehehe

    ReplyDelete
  11. Saya seorang ibu... dan paling ggbisa liat orang tua yg kehilangananaknya.. sabar...emak pasti bisaaa... semangatt

    ReplyDelete

I'm Proud Member Of